Laman

Rabu, 20 April 2016

Makalah Sejarah Asia Tenggara

MAKALAH
NASIONALISME DAN KEMERDEKAAN DI ASIA TENGGARA
Dosen Pengampu: Dr. Rudy Gunawan M. Pd

Disusun oleh : kelompok 7
ALMA HANAFIAH    (1501075002)
M. DWI HADIANUR
M. SETO KUNCAHYO



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2015






KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirohim
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaika makalah tentang “Nasionalisme dan Kemerdekaan di Asia Tenggara”. Dan kami berterima kasih kepada bapak Rudi Gunawan, M.Pd selaku dosen mata kuliah Sejarah Asia Tenggara yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai nasionaisme dan kemerdekaan diasia tenggara. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon dengan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.


Jakarta, 7 Desember 2015


Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG....................................................................... 1
1.2  TUJUAN MASALAH....................................................................... 1
1.3  RUMUSAN MASALAH.................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 NASIONALISME............................................................................. 2
2.2 MUNCULNYA NASIONALISME DI ASIA TENGGARA........... 3
2.3 KEMERDEKAAN DIASIA TENGGARA..................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Nasionalisme di Asia tenggara merupakan faham yang mencerminkan kebangunan bangsa-bangsa Asia tenggara sebagai reaksi terhadap imperialisme barat.
Gerakan nasionalisme di Asia Tenggara sangat dipengaruhi oleh kondisi tiap Negara karena akar budaya dan proses yang berbeda, sehingga gerakan tersebut mempunyai keunikan masing-masing.

1.2  TUJUAN MASALAH
Untuk mengetahui apa itu nasionalisme dan bagaimana munculnya nasionalisme diasia tenggara.

1.3  RUMUSAN MASALAH
1.    Apa itu  nasionalisme?
2.    Bagaimana munculnya nasionalisme di Asia Tenggara?
3.    Bagaimana bentuk nasionalisme di Indonesia?












BAB II
PEMBAHASAN

2.1  NASIONALISME
a.    Pengertian Nasionalisme
Secara etimologis, nasionalisme berasal dari kata nation (bahasa iggris) yang berarti bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang diam diwilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemauan untuk bersatu karena adanya persamaan nasib, cita-cita dan tujuan. Dengan demikian, nasionalisme dapat diartikan sebagai semangat kebangsaan, yakni cinta terhadap bangsa dan tanah air. Dengan kata lain, nasionalisme adalah jiwa dan semangat yang membentuk sebuah ikatan bersama, baik dalam hal kebersamaan maupun dalam hal pengorbanan.
Menurut Ernest Gellner, nasionalimae adalah suatu prinsip politik yang beranggapan bahwa unit nasional dan politk seharusnya seimbang. Tepatnya Gallner lebih menekankan nasionalisme dalam aspek politik. Dan menurut kartodirjo (1972) bahwa nasionalisme sebagai suatu historis, timbul sebagai jawaban terhadap kondisi-kondisi historis, politik ekonomi, dan sosial tertentu.
Kita boleh membuat rumusan nasionalisme dari berbagai sudut pandang, seperti segi politik, sejarah, sosiologi dan sebagainnya. Namun perlu difahami bahwa nasionalisme adalah hasil proses sejarah manusia yang didalamnya terdapat peranan ideology yang sangat besar.
Nasionalisme timbul karena adanya ikatan rasa senasib dan seperjuangan, bertempat tinggal dalam satu wilayah yang saama, campur tangan bangsa lain (penjajahan) dalam wilayahnya, persamaan ras (tetapihal ini tidak mutlak), dan keinginan dan tekad bersam untuk melepaskan diri dari belenggu kekuasaan absolute agar manusia mendapatkan hak-haknya wajar sebagai warga negara.
Gerakan-gerakan yang bersifat nasional yang muncul menentang kolonisme, dan berusaha untuk melepaska diri dari belenggu tersebut di dorong oleh semangat nasionalisme. Dan menurut Anderson bahwa munculnya gerakan-gerakan nasional untuk memisahkan dan memerdekakan negara yang dianggap kolonial, sebagai suatu bentuk kesadaran untuk membangun sebuah nation state yang baru.

2.2  MUNCULNYA NASIONALISME DIASIA TENGGARA
Munculnya nasionlisme disebabkan oleh ketimpangan kekuasaan dan politik/ekonomi. Oleh sebab itu, baik nasionalisme, kekuasaan maupun politik haruslah ditempatkan dalam kerangka yang sejalan kepetingan nasional, dan tetap dipandang sebagai suatu hal yang bersifat dinamis.
Agar memperoleh gambaran yang jelas, dibawah ini akan diuraikan mengenai gerakan nasionalisme dibeberapa Negara Asia tenggara, antara lain
A.  Filipina,
B.  Myanmar,
C.  Indonesia,
D.  IndoChina (Vietnam,Laos, dan Kamboja),
E.  Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam (Wilayah Melayu)
F.  Muangthai
 Pembahasan yang pertama, gerakan nmasionalisme di Filipina, didasarkan kepada suatu kenyataan bahwa tummbuh dan berkembangnya nasionalisme di Negara tersebut lebih dahulu terjadi dibanting dengan di Asia Tenggara lainnya
A.    Nasionalisme  Philipina
Philiphina merupakan jajahan spanyol yang berlangsung sejak 1571-1898. Kebangkitan nasionalisme di Philiphina termasuk kebangkitan nasionalisme di Asia Tenggara dan tergolong nasionalisme tertua di Asia Tenggara dalam arti menentang penjajahan. Karena Philipina mendapat pendidikan modern tertua diluar Eropa. Gerakan nasionalisme di Philiphina di latar belakagi oleh adanya pemberlakuan dua model yaitu
a.    Pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Gubernur Jendral dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol
b.    Pemerintahan agama yang dipimpin oleh seorang Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma
Faktor-faktor yang mempengarui gerakan nasionalisme di Philipina terdiri dari faktor intern dan ekstern
a.    Munculnya kaum terpelajar yang berpendidikan barat sehingga mereka memiliki kesadaran nasional dan berusaha mengembangkannya.
b.    Perlakuan yang tidak adil terhadap kehidupan bangsa Philiphina baik dalam bidang politik ekonomi, sosial.
c.    Rakyat Philiphina pernah merasakan suasana liberal pada masa Gubernur Torre tahun 1869-1871.
d.    Pembukaan Terusan Suez 1869 sehingga memperluas arus informasi dan pengaruh barat masuk ke timur Philiphina terutama paham-paham Prancis Modern seperti paham nasionalisme.
e.    Revolusi Industri II, ditemukannya kapal tansportasi dan telepon, kapal api, kereta api memperluas daya hubungan komunikasi pada saat itu
f.     Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia pada tahun 1905, Revolusi China dan Turki Muda.
Dlam perjalanan sejarah Philiphina muncul sosok tokoh yang bernama Jose Rijal yang merintis pergerakan nasional dengan mendirikan Liga Philiphina yang berdiri tahun 1880. Tetapi sebelum gerakan dari Jose Rijal pada 1872, sudah terdapat gerakan yang berupa perlawanan secara lokal yang disebabkan adanya perlakuan tidak adil yang dialami oleh kaum petani, kaum gereja, pegawai yang gajinya kecil, dan tokoh agama. 
Tujuan dari Jose Rijal yaitu ingin membangkitkan nasionalisme Philiphina dalam menghadapi penjajahan spanyol. Tetapi dalam Tujuan dari Jose Rijal yaitu ingin membangkitkan nasionalisme Philiphina dalam menghadapi penjajahan spanyol.
B.    Nasionalisme Myanmar
Myanmar jatuh ketangan Inggris setelah mengalami perang 2 kali. Perang Dunia I, Inggris memisahkan Myanmar dari Konstituti India (Inggris). Perang ini cukup menggocangkan Myanmar dan segera mendorong lahirnya kesadaran politik yang lebih nasionalitis.  
Faktor pendorong timbulnya Nasionalisme Myanmar
·         Pada hakekatnya bangsa Myanmar (baru tahun 1886 menjadi jajahan) belum pernah hilang rasa kebangsaan. Colonial Inggris belum pernah sempat menanamkan pengaruh sedalam-dalamnya di Myanmar, karena Myanmar pada saat itu menjadi bagian dari India
·         Kemenangan Jepang dalam perang Jepang – Rusia 1905 yang memperkuat nasionalisme di India, menimbulkan juga nasionalisme di Myanmar.
·         Nasionalisme di India mempengaruhi timbunya nasionalisme di Myanmar.
·         Perundang-undangan dalam perdamaian Versailles di man Wilson memperjuangkanhak-hakmenentukan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa yang belum merdeka
·         Montagu – Chelmsford reform, yang oleh Inggris ditentukan untuk India dan tidak berlaku untuk Myanmar. Montagu – Chelsford Reform (goverment of Indian Act 1919) adalah suatu undang-undang yang mengatur pemerintahan India , akibat ketegangan tuntutan npartai Kongres India terhadap Inggris
Gerakan-gerakan Nasionalisme Myanmar yaitu: Myochit (Partai Nasionalis), Sinyetha (Partai Rakyat Miskin) dan Do Bama Asiayone  (Kita Bangsa Myanmar) atau partai Thakin yang menuntut kemerdekaan bagi bangsa Myanmar. (F.S.V. Donison, 1970 dalam Wiharyanto, Pembentukan Negara-negara Nasional di Asia Tenggara, 2008)
Tahun 1930 Komisi Simon menganjurkan Myanmar pisah dari India pemisahan itu di usulkan oleh kaum nasionalis,Secara resmi dan didukung oleh pemerintah inggris tetapi kaum nasionalis curiga. Disebabkan para pemimpin Nasionalis hawatir pemerintah inggris menginginkan untuk mempertahankan penjajahan di Myanmar. Kaum Nasionalis segera mendirikan sebuah Liga Anti Pemisahan.
Setelah terjadinya perlawanan antara rakyat Myanmar melawan penjajah diabad 19  inggris menguasi Myanmar dan menyatukan dengan India. Perang Dunia II, Mnyamar diduduki jepang daearah ini penduduk jepang dimanfaatkan rakyat Myanmar untuk mengorganisir gerakan kemerdekaan, dengan mendirikan Liga Rakyat Merdeka Anti Pasis (AFPFL) di bawah pimpinan Aung San.
AFPFL memandang situasi perang dunia II dapat dimanfaatkan dengan melihat kekuatan penjajah. Karna jepang dan inggris merupakan aktor yang berperan dalam perang dunia II. Pada akhirnya perang dunia II dengan kekalahan jepang, kekalahan ini dijadikan sebagai momentum bagi Myanmar untuk bangkit dan memberikan perlawanan. Kemenangan Myanmar tidak membuat negara Myanmar menjadi merdeka. Akan tetapi inggris mengambil alih pemerintah inggris menjelaskan politiknya mengenai masa depan dalam buku putih. Pemerintah inggris karna melihat AFPFL berpengaruh besar ditengah rakyat akhirnya inggris sepakat untuk menyerahkan kemerdekaan kepada Myanmar
C.   Indonesia
Pergerakan Nasional Indonesia lahir dari berbagai kondisi baik bersifat Internal maupun Eksternal. Faktor internalnya yaitu politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan. Faktor eksternal yaitu adanya pengaruh dan perkembangan paham-paham baru di kawasan Eropa.
Berdasarkan persepektif historis dan politis, pembentukan Boedi Uetomo  pada hari rabu, tanggal 20 Mei 1908. Yang dipimpin peringati oleh bangsa  indonesia sebagai hari kebangkitan nasional. Lahirnya Boedi Uetomo diawali dari perjalanan kampanye yang dilakukan oleh dr.Wahidin Sudirohusodo ke seluruh pulau jawa. Tujuan nya tidak hanya dengan menuntut pemerintah tetapi dilaksanakan dengan usaha sendiri dengan membentuk dana pelajar (StudieFonds) hasilnya untuk membantu pelajar yang kurang mampu. Akhir tahun 1907 melalui perjalanan kampanyenya Dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan para pelajar STOVIA (Sekolah Dokter Pribumi) di Jakarta, satu diantaranya bernama Soetomo. Hal ini dimanfaatkan untuk membicarakan kondisi nasib rakyat yang masih kurang mendapatkan pendidikan.
Dalam perkembangan nasional lisme tercatat sarekat islam yang moderat  menjadi pradikal setelah masuk nya marxisme yang menjadi menjadi oposisi pemerintah dalam anggota 960 ribu orang. Gerakan berikutnya yaitu Insche partij yang didirikan di bandung pada tanggal 25 Desember 1912 oleh Dr. E.F.E Douwes Daker, Suwardi Suryaningrat, dan Dr. Cipto Mangkunkusumo.  Tokoh ini dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai.
Sifat nasionalisme Indonesia sangat kental mewarnai gerak organisasi ini, sifat keanggotaan yang terbuka memugkinkan organisasi ini daoat dimasuki oeh orang-orang dari golongan, suku, agama yang berbeda. Namun gerakan ini tidak berlangsung lama, sebab pada tahun 1923 organisasi ini dibubarkan.
Indische Partij adalah organisasi campuran yang mengiginkan kerjasama  orang indo dan bumi putra.  IP dinyatkan sebagai  partai terlarang sejak 4 Maret 1913. Reformisme dan moderisme timbul pada abad XIX dinegara islam Asia Barat. Gerakan ini berpusat di Universitas Al Azhar di Kairo. Yang di pimpin oleh Jamaludin jamaludin al afgani.gerakan ini mencari nilai-nilai yang di anggap sesuai dengan Zaman modern. Reforisme dan modernisme islam masuk ke indonesia pada abab 19-sampai sekarang.
Muhamaddiyah merupakan organisasi islam yang berdiri di jogjakarta pada tanggal 18 november 1918 organisasi ini di dirikan oleh K.H.Ahmad dahlan yang bertujuan untuk memperbaharui pola pikir dan adat istiadat sesuai dengan al-quran dan hadis nabi. Selain muhammadiyah yaitu organisasi Nadhatul Ulama yng didirikan oleh para ulama.
Organisasi sekuler pun bermunculan pada gerakan kebangsaan Indonesia yaitu partai komunis Indonesia. PKI juga menggerakan sarikat islam pada tahun 1924 yang berganti nama menjadi sarikat rakyat pada tanggal 13 november 1926 PKI melakukan pemberontakan dijakarta, jawa barat, jawa tengah, jawa timur selanjutnya pada tanggal 1 januari PKI melakukan pemberontakan di sumatera barat. Pemberontakan yang dilakukan PKI tidak terorganisir dengan baik dan hanya dilakukan di beberapa daerah sehingga pemerintah hindia belanda dapat dengan mudah memadamkan pemberontakan yang dilakukan oleh PKI. Selanjutnya berdirilah PNI yang diplopori oleh Soekarno dan anggota nya berasal dari Algemene Studie Club Bandung.tujuan nya adalah mencapai indonesia merdeka,dengan asas self help atau berdikari,non koprasi, serta marhaensi.
Nasionallisme bukan hanya menjadi milik organisasi politik tetapi kemudin menjadi para pelajar yang terhimpun kedalam PPPI  (perhimpunan-perhimpunan pelajar indonesia) yang didirikan tahun 1926. Organisasi pemuda yang berkembang pada masa pergerakan nasional sangat banyak yaitu Perkumpulan Pasundan, Jong Java, Jong Ambon, Kaum Betawi, Sumateranen Bond. Kemudian organisasi itu disatukan dengan menguluarkan ikrar pada tgl 28 oktober 1928.

3       indocina (vietnam kaos dan kamboja )
Pada akhir abad XIX seluruh Indo Cina (Laos, Vietnamdan Kmboja) jatuh ketangan Perancis. Pada setiap bagian Indo Cina, Prancis menjalankan pemerintahnnya sendiri-sendiri, sejak Vietnam dikuasai perancis gerakan nasionalisme Vietnam mulai bangkit.
Gerakan nasionalisme Vietnam terdiri atas 3 periode:
1.   Periode 1913-1917
2.   Periode 1917-1930
3.   Periode 1930-1954
Gerakan nasionalis di Indocina dipelopori oleh bagsa Vietnam, sebab penduduknya paling besar dan punya nasionalisme tradisional (kebiasaan mengusir penjajah dari China). Gerakan tertua yang di Vietnam yaitu Vietnam Restoration League oleh Cong De.
Akibat pemberontakan tahun 1930, gerakan nasionalisme Vietnam  ditindas dengan kejam oleh Prancis. Ditahun ini juga Nguyen Quoc ( mengganti nama menjadi Ho Chi Minh) lahir di Kim Liem. Ia mengumpulkan kelompok-kelompok komunis dan dibentuk menjadi Partai Komunis Indocina.  Gerakan komuis ini berkembang pesat di Vietnam. Faktornya pada masalah sosial ekonomi. Gerakan ini dapat menyentuh hati rakyat, karena perjuangan mereka untukmengenteskan dari kemiskinan.
 Setelah perang dunia II berakhir, Ho Chi Mhin memproklamasikan kemerdekaaan pada tanggal 2 September 1945. Tetapi Vietnam Selatan diduduki Prancis. Vietnam yang diduduki oleh Ho Chin Minh disebut Vietnam Utara dan Vietnam Selatan dijaddikan negara Boneka Prancis. Dalam pertempuran di Dien Bien Phu, prancis menderita kekalahan besar dan membawa masalahnya ke Perjanjian Janewa. Perjanjian itu mengakui lahirnya negara-negara nasionalis di Indocina. Perjanjian itu memberikan peluang bagi Vietnam Utara kepada Vietnam Selatan dengan bantuan Rusia dan China terus menekan Vietnam selatan yang didukung oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat mengundurkan diri sehingga Vietnam Utara mudah mencaplok Vietnam Selatan. Sejak itu, Indocina kesemuanya paham komunis.

4       Malaysia, Singapura Dan Bruney Darusalam (Wilayah Melayu)
perkembangan nasionalisme tidak sebanyak di negara-negara lainnya di asia tenggara. Masalahnya demokrasi dewan perwakilan dan kemerdekaaan kurang mendapatkan perhatian di Malaya. Perkembangan nasionalisme Malaya tidak hanya ditambah oleh perbedaan etnis, tetapi dikalanggan orang-orang Melayu sendiri terdapat perbedaan konsep hari depan Malaya.
Singapura dan Brunei Darusalam adalah bekas rurumpuhan jajahan Inggris Di Malaya. Malayu merdeka pada tanggal 31 Agustus 1957 sebagai PTM (Persatan Tanah Melayu) Sigapura dan Brunei tidak ikut merdeka. Setelah PTM berkembang, menjadi Malaysia. Sigapura bergabug dengan Malaysia tetapi Inggris menjadi protektorat Inggris. Singapura berpendapat sebagai negara pulau kecil yang terletak didaerah strategis. Singapura termasuk negara yang memisahkan diri dan negara yang berdiri sendiri sebagai negara yang republika, dan tidak takut dengan kkecilannya dan memanfaatkan untuk maju.

5    Muangthai
Nasionalisme di Muanghtai bukan mengambil bentuk oposisi terhadap pemerintah asing karena dapat menghindari dominasi barat dan tetap menjadi negara yang merdeka. Semangat nasionalisme Muangtai mendapatkan saluran pada pergantian Absolutisme Charki yang lam dengan sebuah bentuk pemerintahan konstitusional sehingga menimbulkan revolusi pada tahun 1932.
Masuknya ilmu pemerintahan barat terutama mengenai ide-ide baru yang telah tercium oleh pemuda-pemuda Thailand merupakan faktor yang mempercepat timbulnya revolusi. orang-orang Thailand yang revolusioner dan berpendidikan barat itu bercita-cita untuk menghapuskan monarki absolut menjadi monarki konstituti.
2.3  Negara Kawasan Asia Tenggara Mencapai Kemerdekaan
Desember 1941 dan April 1942 merupan rentetan kemenangan angkatan perang Jepang, Nampo. Pemerintahan sementara Jepang tidak berumur panjang dan menyerahnya Jepang pada Agustus 1945. Hal ini berdampak pada kemerdekaaan di Asia Tenggara.
1.   Philipina
Philiphina menjadi koloni spanyol selama abad ke-16, kemudian diserahkan kepada AS pada 1898 akibat perang Spanyol-Amerika. Kemerdekaaan Philiphina diperoleh dari Amerika Serikat pada tanggal 4 juli 1946 dan presiden pertama bernama Manuel Roxas. Tetapi, bangsa Philiphina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang politik sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai Amerika. Tokoh-tokoh pergerakan nasional Philiphina : Manuel Quezson, Manuel Roxas, dan Romula.
2.   Myanmar
 AFPFL (organisasi Liga Rakyat Merdeka Anti-Fasis) ini diabawah pimpinan Thakin Aung San (U Aung San). AFPFL dibawah Aung San memberontak terahadap Jepang dan menghantamnya, hingga mempermudah Inggris untuk mengalahkan Jepang. Kemudian AFPFL menuntut kemerdekaan penuh dari Inggris dengan kekuatan senjata. AFPFL juga sangat berpengaruh besar ditengah rakyat, dan akhirnya ingris sepakat untuk menyerahkan kemerdekaan kepada Myanmar.

3.   Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Indonesia di proklamasikan. Pada saat proklamasi itu sangt tepat karena sekutu belum datang dan jepang sudah menyerah, sehingga pemindahan kekuasaaan dapat diselenggarakan dengan seksama. Denngan demikian terbentuklah negara nasionalis di Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada hari jumat, tanggal 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 pada tahun jepang, yang dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Mohamad Hatta tunduk kepada pemerintah sekutu. Berdasarkan garis kebijakan itu, Nishimura melarag Soekarno-Hattta mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaa Proklamasi Kemerdekaan.

4.   Indocina (Vietnam, Laos dan Kamboja)
Pada tahun 1954. Prancis terpaksa mengakui eksitensi Republik Demokrasi Vietnam, walaupun Vietnam menang terhadap militer Prancis. Akhirnya, satu persatu negara di Indocina Perancis merdeka menjadi 4 negara yang berbeda tahun 1954, yaitu Vietnam Utara dan Selatan, serta Kamboja dan Laos.

5.   Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam
Kemerdekaan pada 31 Agustus 1957. Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Sabah berubah menjadi negara bagian dari Federasi Malaya. Pada 9 Agustus 1965 Sigapura memisahkan diri dari Malaysia dan berdiri sendiri sebagai negara yang berdaulat penuh. Kesultanan Brunei, meski mulainya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena adanya pertentangan dari sebagian penduduk, juga dialih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan didalam perencanaan penyatuan. Brunei sendiri memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tanggal 1 Januari 1984.























BAB III
PENUTUP
3.1   KESIMPULAN
Secara etimologis nasionelisme berasal dari kata : Natie Nation/bangsa National/ ciri khas yang membedakan dengn bangsa lain, Nasinalitas / rasa kebangsaaan Nationalist/orarng cinta persatuan/bangsa.Nasionalisme di Asia tenggara merupakan faham yang mencerminkan kebangunan bangsa-bangsa Asia tenggara sebagai reaksi terhadap imperialisme barat. Gerakan nasionalisme di Asia Tenggara sangat dipengaruhi oleh kondisi tiap Negara karena akar budaya dan proses yang berbeda, sehingga gerakan tersebut mempunyai keunikan masing-masing.Gerakan nasionalisme dibeberapa Negara Asia tenggara, antara lai Filipina, Myanmar, Indonesia, Indocina, Wilayah Melayu. Muanghtai. Pembahasan yang pertama, gerakan nasionalisme di Filipina, didasarkan kepada suatu kenyataan bahwa tumbuh dan berkembangnya nasionalisme di Negara tersebut lebih dahulu terjadi dibanding dengan di Asia Tenggara lainnya.












DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Rudi. 2013. SEJARAH ASIA TENGGARA. Bandung : ALFABETA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar