MAKALAH
NASIONALISME
DAN KEMERDEKAAN DI ASIA TENGGARA
Dosen Pengampu: Dr. Rudy Gunawan M. Pd
Disusun oleh : kelompok
7
ALMA HANAFIAH (1501075002)
M. DWI HADIANUR
M. SETO KUNCAHYO
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2015
KATA
PENGANTAR
Bismillahirohmannirohim
Puji syukur atas kehadirat
Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
kami dapat menyelesaika makalah tentang “Nasionalisme dan Kemerdekaan di Asia
Tenggara”. Dan kami berterima kasih kepada bapak Rudi Gunawan, M.Pd selaku
dosen mata kuliah Sejarah Asia Tenggara yang telah memberikan tugas kepada
kami.
Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai nasionaisme dan kemerdekaan diasia tenggara. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana
ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon dengan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.
Jakarta, 7
Desember 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG....................................................................... 1
1.2 TUJUAN
MASALAH....................................................................... 1
1.3 RUMUSAN
MASALAH.................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 NASIONALISME............................................................................. 2
2.2 MUNCULNYA
NASIONALISME DI ASIA TENGGARA........... 3
2.3 KEMERDEKAAN DIASIA
TENGGARA..................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1
KESIMPULAN................................................................................ 13
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Nasionalisme di Asia tenggara merupakan faham yang
mencerminkan kebangunan bangsa-bangsa Asia tenggara sebagai reaksi terhadap
imperialisme barat.
Gerakan nasionalisme di Asia Tenggara sangat
dipengaruhi oleh kondisi tiap Negara karena akar budaya dan proses yang
berbeda, sehingga gerakan tersebut mempunyai keunikan masing-masing.
1.2 TUJUAN
MASALAH
Untuk
mengetahui apa itu nasionalisme dan bagaimana munculnya nasionalisme diasia
tenggara.
1.3 RUMUSAN
MASALAH
1.
Apa
itu nasionalisme?
2.
Bagaimana
munculnya nasionalisme di Asia Tenggara?
3.
Bagaimana
bentuk nasionalisme di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 NASIONALISME
a. Pengertian
Nasionalisme
Secara etimologis, nasionalisme
berasal dari kata nation (bahasa
iggris) yang berarti bangsa. Bangsa adalah sekelompok manusia yang diam
diwilayah tertentu dan memiliki hasrat serta kemauan untuk bersatu karena
adanya persamaan nasib, cita-cita dan tujuan. Dengan demikian, nasionalisme
dapat diartikan sebagai semangat kebangsaan, yakni cinta terhadap bangsa dan
tanah air. Dengan kata lain, nasionalisme adalah jiwa dan semangat yang
membentuk sebuah ikatan bersama, baik dalam hal kebersamaan maupun dalam hal
pengorbanan.
Menurut Ernest Gellner, nasionalimae
adalah suatu prinsip politik yang beranggapan bahwa unit nasional dan politk
seharusnya seimbang. Tepatnya Gallner lebih menekankan nasionalisme dalam aspek
politik. Dan menurut kartodirjo (1972) bahwa nasionalisme sebagai suatu
historis, timbul sebagai jawaban terhadap kondisi-kondisi historis, politik
ekonomi, dan sosial tertentu.
Kita boleh membuat rumusan
nasionalisme dari berbagai sudut pandang, seperti segi politik, sejarah,
sosiologi dan sebagainnya. Namun perlu difahami bahwa nasionalisme adalah hasil
proses sejarah manusia yang didalamnya terdapat peranan ideology yang sangat
besar.
Nasionalisme timbul karena adanya
ikatan rasa senasib dan seperjuangan, bertempat tinggal dalam satu wilayah yang
saama, campur tangan bangsa lain (penjajahan) dalam wilayahnya, persamaan ras
(tetapihal ini tidak mutlak), dan keinginan dan tekad bersam untuk melepaskan
diri dari belenggu kekuasaan absolute agar manusia mendapatkan hak-haknya wajar
sebagai warga negara.
Gerakan-gerakan yang bersifat nasional
yang muncul menentang kolonisme, dan berusaha untuk melepaska diri dari
belenggu tersebut di dorong oleh semangat nasionalisme. Dan menurut Anderson
bahwa munculnya gerakan-gerakan nasional untuk memisahkan dan memerdekakan
negara yang dianggap kolonial, sebagai suatu bentuk kesadaran untuk membangun
sebuah nation state yang baru.
2.2 MUNCULNYA
NASIONALISME DIASIA TENGGARA
Munculnya
nasionlisme disebabkan oleh ketimpangan kekuasaan dan politik/ekonomi. Oleh
sebab itu, baik nasionalisme, kekuasaan maupun politik haruslah ditempatkan
dalam kerangka yang sejalan kepetingan nasional, dan tetap dipandang sebagai
suatu hal yang bersifat dinamis.
Agar memperoleh gambaran
yang jelas, dibawah ini akan diuraikan mengenai gerakan nasionalisme dibeberapa
Negara Asia tenggara, antara lain
A. Filipina,
B. Myanmar,
C. Indonesia,
D. IndoChina (Vietnam,Laos, dan Kamboja),
E. Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam
(Wilayah Melayu)
F. Muangthai
Pembahasan yang pertama, gerakan nmasionalisme
di Filipina, didasarkan kepada suatu kenyataan bahwa tummbuh dan berkembangnya
nasionalisme di Negara tersebut lebih dahulu terjadi dibanting dengan di Asia
Tenggara lainnya
A. Nasionalisme Philipina
Philiphina merupakan jajahan spanyol
yang berlangsung sejak 1571-1898. Kebangkitan nasionalisme di Philiphina
termasuk kebangkitan nasionalisme di Asia Tenggara dan tergolong nasionalisme
tertua di Asia Tenggara dalam arti menentang penjajahan. Karena Philipina
mendapat pendidikan modern tertua diluar Eropa. Gerakan nasionalisme di Philiphina
di latar belakagi oleh adanya pemberlakuan dua model yaitu
a. Pemerintahan sipil yang dipimpin oleh
Gubernur Jendral dan bertanggung jawab langsung kepada Raja Spanyol
b. Pemerintahan agama yang dipimpin oleh
seorang Uskup dan bertanggung jawab langsung kepada Paus di Roma
Faktor-faktor
yang mempengarui gerakan nasionalisme di Philipina terdiri dari faktor intern
dan ekstern
a. Munculnya kaum terpelajar yang
berpendidikan barat sehingga mereka memiliki kesadaran nasional dan berusaha
mengembangkannya.
b. Perlakuan yang tidak adil terhadap
kehidupan bangsa Philiphina baik dalam bidang politik ekonomi, sosial.
c. Rakyat Philiphina pernah merasakan
suasana liberal pada masa Gubernur Torre tahun 1869-1871.
d. Pembukaan Terusan Suez 1869 sehingga
memperluas arus informasi dan pengaruh barat masuk ke timur Philiphina terutama
paham-paham Prancis Modern seperti paham nasionalisme.
e. Revolusi Industri II, ditemukannya
kapal tansportasi dan telepon, kapal api, kereta api memperluas daya hubungan
komunikasi pada saat itu
f. Pengaruh kemenangan Jepang atas Rusia
pada tahun 1905, Revolusi China dan Turki Muda.
Dlam perjalanan sejarah Philiphina
muncul sosok tokoh yang bernama Jose Rijal yang merintis pergerakan nasional
dengan mendirikan Liga Philiphina yang berdiri tahun 1880. Tetapi sebelum
gerakan dari Jose Rijal pada 1872, sudah terdapat gerakan yang berupa
perlawanan secara lokal yang disebabkan adanya perlakuan tidak adil yang
dialami oleh kaum petani, kaum gereja, pegawai yang gajinya kecil, dan tokoh
agama.
Tujuan
dari Jose Rijal yaitu ingin membangkitkan nasionalisme Philiphina dalam
menghadapi penjajahan spanyol. Tetapi dalam Tujuan dari Jose Rijal yaitu ingin
membangkitkan nasionalisme Philiphina dalam menghadapi penjajahan spanyol.
B. Nasionalisme Myanmar
Myanmar jatuh ketangan Inggris setelah mengalami perang 2 kali. Perang
Dunia I, Inggris memisahkan Myanmar dari Konstituti India (Inggris). Perang ini
cukup menggocangkan Myanmar dan segera mendorong lahirnya kesadaran politik
yang lebih nasionalitis.
Faktor pendorong
timbulnya Nasionalisme Myanmar
·
Pada hakekatnya bangsa Myanmar (baru tahun 1886 menjadi jajahan) belum
pernah hilang rasa kebangsaan. Colonial Inggris belum pernah sempat menanamkan
pengaruh sedalam-dalamnya di Myanmar, karena Myanmar pada saat itu menjadi
bagian dari India
·
Kemenangan Jepang dalam perang Jepang – Rusia 1905 yang memperkuat
nasionalisme di India, menimbulkan juga nasionalisme di Myanmar.
·
Nasionalisme di India mempengaruhi timbunya nasionalisme di Myanmar.
·
Perundang-undangan dalam perdamaian Versailles di man Wilson
memperjuangkanhak-hakmenentukan nasib sendiri bagi bangsa-bangsa yang belum
merdeka
·
Montagu – Chelmsford reform, yang oleh Inggris ditentukan untuk India dan
tidak berlaku untuk Myanmar. Montagu – Chelsford Reform (goverment of Indian
Act 1919) adalah suatu undang-undang yang mengatur pemerintahan India , akibat
ketegangan tuntutan npartai Kongres India terhadap Inggris
Gerakan-gerakan Nasionalisme Myanmar yaitu: Myochit (Partai
Nasionalis), Sinyetha (Partai Rakyat Miskin) dan Do Bama Asiayone (Kita Bangsa Myanmar) atau partai Thakin yang
menuntut kemerdekaan bagi bangsa Myanmar. (F.S.V. Donison, 1970 dalam
Wiharyanto, Pembentukan Negara-negara Nasional di Asia Tenggara, 2008)
Tahun 1930 Komisi Simon menganjurkan Myanmar pisah dari India
pemisahan itu di usulkan oleh kaum nasionalis,Secara resmi dan didukung oleh
pemerintah inggris tetapi kaum nasionalis curiga. Disebabkan para pemimpin
Nasionalis hawatir pemerintah inggris menginginkan untuk mempertahankan
penjajahan di Myanmar. Kaum Nasionalis segera mendirikan sebuah Liga Anti
Pemisahan.
Setelah terjadinya perlawanan antara rakyat Myanmar melawan
penjajah diabad 19 inggris menguasi
Myanmar dan menyatukan dengan India. Perang Dunia II, Mnyamar diduduki jepang
daearah ini penduduk jepang dimanfaatkan rakyat Myanmar untuk mengorganisir
gerakan kemerdekaan, dengan mendirikan Liga Rakyat Merdeka Anti Pasis (AFPFL)
di bawah pimpinan Aung San.
AFPFL memandang situasi perang dunia II dapat dimanfaatkan dengan
melihat kekuatan penjajah. Karna jepang dan inggris merupakan aktor yang
berperan dalam perang dunia II. Pada akhirnya perang dunia II dengan kekalahan
jepang, kekalahan ini dijadikan sebagai momentum bagi Myanmar untuk bangkit dan
memberikan perlawanan. Kemenangan Myanmar tidak membuat negara Myanmar menjadi
merdeka. Akan tetapi inggris mengambil alih pemerintah inggris menjelaskan
politiknya mengenai masa depan dalam buku putih. Pemerintah inggris karna
melihat AFPFL berpengaruh besar ditengah rakyat akhirnya inggris sepakat untuk
menyerahkan kemerdekaan kepada Myanmar
C. Indonesia
Pergerakan Nasional
Indonesia lahir dari berbagai kondisi baik bersifat Internal maupun Eksternal.
Faktor internalnya yaitu politik, ekonomi, sosial-budaya, dan pendidikan. Faktor
eksternal yaitu adanya pengaruh dan perkembangan paham-paham baru di kawasan
Eropa.
Berdasarkan persepektif
historis dan politis, pembentukan Boedi Uetomo pada hari rabu, tanggal 20 Mei 1908. Yang
dipimpin peringati oleh bangsa indonesia
sebagai hari kebangkitan nasional. Lahirnya Boedi Uetomo diawali dari
perjalanan kampanye yang dilakukan oleh dr.Wahidin Sudirohusodo ke seluruh
pulau jawa. Tujuan nya tidak hanya dengan menuntut pemerintah tetapi
dilaksanakan dengan usaha sendiri dengan membentuk dana pelajar (StudieFonds)
hasilnya untuk membantu pelajar yang kurang mampu. Akhir tahun 1907 melalui
perjalanan kampanyenya Dr. Wahidin Sudirohusodo bertemu dengan para pelajar
STOVIA (Sekolah Dokter Pribumi) di Jakarta, satu diantaranya bernama Soetomo.
Hal ini dimanfaatkan untuk membicarakan kondisi nasib rakyat yang masih kurang
mendapatkan pendidikan.
Dalam perkembangan
nasional lisme tercatat sarekat islam yang moderat menjadi pradikal setelah masuk nya marxisme
yang menjadi menjadi oposisi pemerintah dalam anggota 960 ribu orang. Gerakan
berikutnya yaitu Insche partij yang didirikan di bandung pada tanggal 25
Desember 1912 oleh Dr. E.F.E Douwes Daker, Suwardi Suryaningrat, dan Dr. Cipto
Mangkunkusumo. Tokoh ini dikenal dengan
sebutan Tiga Serangkai.
Sifat nasionalisme
Indonesia sangat kental mewarnai gerak organisasi ini, sifat keanggotaan yang
terbuka memugkinkan organisasi ini daoat dimasuki oeh orang-orang dari golongan,
suku, agama yang berbeda. Namun gerakan ini tidak berlangsung lama, sebab pada
tahun 1923 organisasi ini dibubarkan.
Indische Partij adalah
organisasi campuran yang mengiginkan kerjasama
orang indo dan bumi putra. IP
dinyatkan sebagai partai terlarang sejak
4 Maret 1913. Reformisme dan moderisme timbul pada abad XIX dinegara islam Asia
Barat. Gerakan ini berpusat di Universitas Al Azhar di Kairo. Yang di pimpin
oleh Jamaludin jamaludin al afgani.gerakan ini mencari nilai-nilai yang di
anggap sesuai dengan Zaman modern. Reforisme dan modernisme islam masuk ke
indonesia pada abab 19-sampai sekarang.
Muhamaddiyah merupakan
organisasi islam yang berdiri di jogjakarta pada tanggal 18 november 1918
organisasi ini di dirikan oleh K.H.Ahmad dahlan yang bertujuan untuk
memperbaharui pola pikir dan adat istiadat sesuai dengan al-quran dan hadis
nabi. Selain muhammadiyah yaitu organisasi Nadhatul Ulama yng didirikan oleh
para ulama.
Organisasi sekuler pun
bermunculan pada gerakan kebangsaan Indonesia yaitu partai komunis Indonesia.
PKI juga menggerakan sarikat islam pada tahun 1924 yang berganti nama menjadi
sarikat rakyat pada tanggal 13 november 1926 PKI melakukan pemberontakan
dijakarta, jawa barat, jawa tengah, jawa timur selanjutnya pada tanggal 1
januari PKI melakukan pemberontakan di sumatera barat. Pemberontakan yang
dilakukan PKI tidak terorganisir dengan baik dan hanya dilakukan di beberapa
daerah sehingga pemerintah hindia belanda dapat dengan mudah memadamkan
pemberontakan yang dilakukan oleh PKI. Selanjutnya berdirilah PNI yang
diplopori oleh Soekarno dan anggota nya berasal dari Algemene Studie Club Bandung.tujuan nya adalah mencapai indonesia
merdeka,dengan asas self help atau
berdikari,non koprasi, serta marhaensi.
Nasionallisme bukan hanya
menjadi milik organisasi politik tetapi kemudin menjadi para pelajar yang
terhimpun kedalam PPPI (perhimpunan-perhimpunan
pelajar indonesia) yang didirikan tahun 1926. Organisasi pemuda yang berkembang
pada masa pergerakan nasional sangat banyak yaitu Perkumpulan Pasundan, Jong Java, Jong Ambon, Kaum Betawi, Sumateranen
Bond. Kemudian organisasi itu disatukan dengan menguluarkan ikrar pada tgl
28 oktober 1928.
3 indocina (vietnam kaos dan
kamboja )
Pada akhir abad XIX
seluruh Indo Cina (Laos, Vietnamdan Kmboja) jatuh ketangan Perancis. Pada
setiap bagian Indo Cina, Prancis menjalankan pemerintahnnya sendiri-sendiri,
sejak Vietnam dikuasai perancis gerakan nasionalisme Vietnam mulai bangkit.
Gerakan nasionalisme Vietnam terdiri atas
3 periode:
1. Periode 1913-1917
2. Periode 1917-1930
3. Periode 1930-1954
Gerakan nasionalis di
Indocina dipelopori oleh bagsa Vietnam, sebab penduduknya paling besar dan
punya nasionalisme tradisional (kebiasaan mengusir penjajah dari China).
Gerakan tertua yang di Vietnam yaitu Vietnam
Restoration League oleh Cong De.
Akibat pemberontakan
tahun 1930, gerakan nasionalisme Vietnam
ditindas dengan kejam oleh Prancis. Ditahun ini juga Nguyen Quoc (
mengganti nama menjadi Ho Chi Minh) lahir di Kim Liem. Ia mengumpulkan
kelompok-kelompok komunis dan dibentuk menjadi Partai Komunis Indocina. Gerakan komuis ini berkembang pesat di
Vietnam. Faktornya pada masalah sosial ekonomi. Gerakan ini dapat menyentuh
hati rakyat, karena perjuangan mereka untukmengenteskan dari kemiskinan.
Setelah perang dunia II berakhir, Ho Chi Mhin
memproklamasikan kemerdekaaan pada tanggal 2 September 1945. Tetapi Vietnam
Selatan diduduki Prancis. Vietnam yang diduduki oleh Ho Chin Minh disebut
Vietnam Utara dan Vietnam Selatan dijaddikan negara Boneka Prancis. Dalam
pertempuran di Dien Bien Phu, prancis menderita kekalahan besar dan membawa
masalahnya ke Perjanjian Janewa. Perjanjian itu mengakui lahirnya negara-negara
nasionalis di Indocina. Perjanjian itu memberikan peluang bagi Vietnam Utara
kepada Vietnam Selatan dengan bantuan Rusia dan China terus menekan Vietnam
selatan yang didukung oleh Amerika Serikat. Amerika Serikat mengundurkan diri
sehingga Vietnam Utara mudah mencaplok Vietnam Selatan. Sejak itu, Indocina
kesemuanya paham komunis.
4 Malaysia, Singapura Dan
Bruney Darusalam (Wilayah Melayu)
perkembangan nasionalisme
tidak sebanyak di negara-negara lainnya di asia tenggara. Masalahnya demokrasi
dewan perwakilan dan kemerdekaaan kurang mendapatkan perhatian di Malaya.
Perkembangan nasionalisme Malaya tidak hanya ditambah oleh perbedaan etnis,
tetapi dikalanggan orang-orang Melayu sendiri terdapat perbedaan konsep hari
depan Malaya.
Singapura dan Brunei
Darusalam adalah bekas rurumpuhan jajahan Inggris Di Malaya. Malayu merdeka
pada tanggal 31 Agustus 1957 sebagai PTM (Persatan Tanah Melayu) Sigapura dan
Brunei tidak ikut merdeka. Setelah PTM berkembang, menjadi Malaysia. Sigapura
bergabug dengan Malaysia tetapi Inggris menjadi protektorat Inggris. Singapura
berpendapat sebagai negara pulau kecil yang terletak didaerah strategis.
Singapura termasuk negara yang memisahkan diri dan negara yang berdiri sendiri
sebagai negara yang republika, dan tidak takut dengan kkecilannya dan
memanfaatkan untuk maju.
5 Muangthai
Nasionalisme di Muanghtai
bukan mengambil bentuk oposisi terhadap pemerintah asing karena dapat
menghindari dominasi barat dan tetap menjadi negara yang merdeka. Semangat
nasionalisme Muangtai mendapatkan saluran pada pergantian Absolutisme Charki
yang lam dengan sebuah bentuk pemerintahan konstitusional sehingga menimbulkan
revolusi pada tahun 1932.
Masuknya ilmu pemerintahan
barat terutama mengenai ide-ide baru yang telah tercium oleh pemuda-pemuda
Thailand merupakan faktor yang mempercepat timbulnya revolusi. orang-orang
Thailand yang revolusioner dan berpendidikan barat itu bercita-cita untuk
menghapuskan monarki absolut menjadi monarki konstituti.
2.3 Negara Kawasan Asia
Tenggara Mencapai Kemerdekaan
Desember
1941 dan April 1942 merupan rentetan kemenangan angkatan perang Jepang, Nampo.
Pemerintahan sementara Jepang tidak berumur panjang dan menyerahnya Jepang pada
Agustus 1945. Hal ini berdampak pada kemerdekaaan di Asia Tenggara.
1. Philipina
Philiphina
menjadi koloni spanyol selama abad ke-16, kemudian diserahkan kepada AS pada
1898 akibat perang Spanyol-Amerika. Kemerdekaaan Philiphina diperoleh dari
Amerika Serikat pada tanggal 4 juli 1946 dan presiden pertama bernama Manuel
Roxas. Tetapi, bangsa Philiphina hanya diberikan kemerdekaan dalam bidang politik
sedangkan bidang ekonomi masih dikuasai Amerika. Tokoh-tokoh pergerakan
nasional Philiphina : Manuel Quezson, Manuel Roxas, dan Romula.
2. Myanmar
AFPFL (organisasi Liga Rakyat Merdeka Anti-Fasis)
ini diabawah pimpinan Thakin Aung San (U Aung San). AFPFL dibawah Aung San
memberontak terahadap Jepang dan menghantamnya, hingga mempermudah Inggris
untuk mengalahkan Jepang. Kemudian AFPFL menuntut kemerdekaan penuh dari
Inggris dengan kekuatan senjata. AFPFL juga sangat berpengaruh besar ditengah
rakyat, dan akhirnya ingris sepakat untuk menyerahkan kemerdekaan kepada
Myanmar.
3. Indonesia
Pada tanggal 17 Agustus
1945 kemerdekaan Indonesia di proklamasikan. Pada saat proklamasi itu sangt
tepat karena sekutu belum datang dan jepang sudah menyerah, sehingga pemindahan
kekuasaaan dapat diselenggarakan dengan seksama. Denngan demikian terbentuklah
negara nasionalis di Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada
hari jumat, tanggal 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605
pada tahun jepang, yang dibacakan oleh Ir. Soekarno didampingi oleh Drs.
Mohamad Hatta tunduk kepada pemerintah sekutu. Berdasarkan garis kebijakan itu,
Nishimura melarag Soekarno-Hattta mengadakan rapat PPKI dalam rangka pelaksanaa
Proklamasi Kemerdekaan.
4. Indocina (Vietnam, Laos dan Kamboja)
Pada tahun 1954. Prancis terpaksa mengakui eksitensi
Republik Demokrasi Vietnam, walaupun Vietnam menang terhadap militer Prancis.
Akhirnya, satu persatu negara di Indocina Perancis merdeka menjadi 4 negara
yang berbeda tahun 1954, yaitu Vietnam
Utara dan Selatan,
serta Kamboja dan Laos.
5.
Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam
Kemerdekaan pada 31
Agustus 1957. Pada 16 September 1963 sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB
1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Sabah berubah menjadi
negara bagian dari Federasi Malaya. Pada 9 Agustus 1965 Sigapura memisahkan
diri dari Malaysia dan berdiri sendiri sebagai negara yang berdaulat penuh.
Kesultanan Brunei, meski mulainya berminat menggabungi Federasi, menarik
kembali rencana penyatuan itu karena adanya pertentangan dari sebagian
penduduk, juga dialih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan
didalam perencanaan penyatuan. Brunei sendiri memperoleh kemerdekaan dari
Inggris pada tanggal 1 Januari 1984.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara etimologis nasionelisme berasal
dari kata : Natie Nation/bangsa National/ ciri khas yang membedakan dengn
bangsa lain, Nasinalitas / rasa kebangsaaan Nationalist/orarng cinta
persatuan/bangsa.Nasionalisme di Asia tenggara merupakan faham yang
mencerminkan kebangunan bangsa-bangsa Asia tenggara sebagai reaksi terhadap
imperialisme barat. Gerakan nasionalisme di Asia Tenggara sangat dipengaruhi
oleh kondisi tiap Negara karena akar budaya dan proses yang berbeda, sehingga
gerakan tersebut mempunyai keunikan masing-masing.Gerakan nasionalisme
dibeberapa Negara Asia tenggara, antara lai Filipina, Myanmar, Indonesia,
Indocina, Wilayah Melayu. Muanghtai. Pembahasan yang pertama, gerakan nasionalisme
di Filipina, didasarkan kepada suatu kenyataan bahwa tumbuh dan berkembangnya
nasionalisme di Negara tersebut lebih dahulu terjadi dibanding dengan di Asia
Tenggara lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Rudi. 2013. SEJARAH ASIA TENGGARA. Bandung :
ALFABETA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar