Laman

Rabu, 20 April 2016

Karya Ilmiah Tentang Kesadaran Sejarah ( Pengantar Ilmu Sejarah )

Kesadaran Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Sejarah adalah cerita tentang peristiwa di masa lampau. Dimana didalam sejarah harus bersifat fakta. Sejarah juga dapat dikatakan fakta, apabila sejarah mempunyai sebab-akibat dalam peristiwa itu. Dan untuk merangkai fakta-fakta dalam suatu cerita di perlukannya kemampuan berpikir logis dan memiliki imajinasi. Didalam sejarah memiliki dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu.
Apa kalian tahu sejarah sangatlah penting bagi kehidupan kita? karena sejarah sebagai pembelajaran bagi kita, agar peristiwa yang terjadi di masa lalu tidak terjadi lagi di masa kini, dan sebagai acuan di masa depan.
Apabila kita belajar sejarah kita bisa mempunyai sifat nasionalisme, dan akan timbulnya kesadaran sejarah. Nasionalisme adalah cinta terhadap bangsa yang mempunyai tujuan yang sama. Sifat ini di miliki oleh Organisasi Boedi Uetomo yang di dirikan oleh Soetomo. Dibentuknya gerakan ini bertujuan untuk mencapai kemerdekaan indonesia.
Pemuda di zaman dulu mempunyai sifat nasionalisme yang tinggi karena di zaman dulu pemuda memiliki tujuan untuk memerdekakan bangsanya sendiri. Beda sekali dengan zaman sekarang, masyarakat acuh tak acuh terhadap bangsa. Dampak besarnya perilaku masyarakat menjadi konsumtif. Dan untuk di zaman sekarang sifat nasionalisme itu hanya ada pada saat pertandingan sepak bola.
Dengan permasalahan yang ada kita dapat merubah sifat masyarakat agar lebih menjadi karakter yang berbangsa dan bertanah air. “Dengan pengetahuan sejarah itu kita dapat melihat tidak hanya masa sekarang, tetapi juga masa depan dengan rasa lebih mantap karena sudah ada garis tertentu. Historical-mindedness juga menimbulkan kesadaran bahwa masa depan adalah bagian waktu, atau bagian dunia kita, maka ada proses-proses yang terjadi” [Sartono K., 1992:21]





Kesadaran Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Peranan budaya lokal mempunyai peranan penting untuk memperkuat ketahanan budaya bangsa. Namun untuk di zaman sekarang budaya hanya dianggap sebagai teori saja, tetapi banyak yang tidak di praktekan dan sudah jarang sekali terlihat budaya lokal tersebut. Malahan yang banyak itu pengaruh dari bangsa Eropa yang masuk ke daerah-daerah yang ada di Indonesia, karena pengaruh globalisasi, modernisasi, sehingga muncul permasalahan yang ada. Seperti : pola hidup yang konsumftif dan sikap individualistik.
“Besarnya masalah ini telah menimbulkan pencarian-pencarian baru dibidang teori pembangunan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan strategi pembangunan negara-negara yang berkembang” [Soedjamoko., 1976:83]. Dalam masalah ini yang dihadapi bangsa indonesia, yaitu:
1.    Kurangnya kencintaan terhadap budaya lokal dan sejarah lokal
2.    Kurangnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya termasuk pelestarian nilai-nilai sejarah pada tingkat lokal.
Contohnya batik yang diklaim oleh negara tetangga yaitu Malaysia. Batik adalah warisan budaya indonesia, yang seharusnya kita lestarikan. Tetapi untuk zaman sekarang dengan pengaruhnya globalisasi dan modernisasi, banyak sekali trend-trend yang lebih baru dan kekinian. Dan batik hanya sebagai pelengkap dari busana. Seharusnya, batik dilakukan sebagai suatu untuk ketahanan bangsa.
Dalam hal ini pemerintah indonesia dalam megakui batik yang pernah di akui oleh negara tetangga yaitu Malaysia dengan proses yang terbilang sangat panjang. Dengan mendaftarkan ke UNESCO setelah itu penerimaan lalu pengujian oleh UNESCO sendiri. Menurut Mohammad Nuh, selaku Menteri Ad-Interim Kebudayaan dan Pariwisata "Kita harus bersyukur, proses ini bukan proses yang pendek untuk mendapatkan pengesahan dari UNESCO. Keputusan UNESCO akan diumumkan pada tanggal 2 sekitar pukul 20.00 WIB. Dan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mendeklarasikannya secara resmi pada pukul 21.00 WIB," paparnya dalam jumpa pers yang berlangsung di Gedung Departemen Kominfo, Rabu (30/9/2009)





Kesadaran Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Di Indonesia terkenal dengan masa lampaunya, didalam sejarah terdapat peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan seperti kebudayaan. Di negara kita ini khususnya daerah-daerah yang terpencil masih saja mempercayai kebudayaan yang sulit kita percayai, seperti kepercayaan pada leluhurrnya dengan memberikan sesajen. Karena mereka percaya bahwa mereka dengan memberikan sesajen, mereka akan di lindungi oleh hal-hal yang tidak baik, itu menurut pendapat masyarakat. Contohnya saja di daerah dekat situs gunung padang desa karya mukti kec. Cempaka kab. Cianjur jawa barat. Masyarakat tersebut masih mempercayai hal-hal seperti itu dengan memberikan sesajen kepada leluhurnya dengan menempatkan sesajen nya diatas batu datar (batu dolmen). Biasa masyarakat menyimpan sesajennya di batu tersebut. Jadi masyarakat yang tinggal dekat situs itu masih kuat atas kebudayaan yang mereka percayai dengan mempersembahkan sesajen pada leluhurnya. Karena kebudayaan yang seperti ini tidak akan bisa hilang, karena kebudayaan yang seperti itu biasanya turun temurun.
Didalam sejarah budaya sebagai kekuatan. Karena budaya adalah kekuatan ketahanan terhadap suatu bangsa. Kebudayaan di masa kini beda sekali dengan masa lalu. Untuk zaman sekarang masyarakat lebih bersifat rasional terhadapa hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di situs gunng padang. Tetapi masa lalu masih mempercayai hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat tersebut.
Tetapi kalian jangan salah, di zaman sekarang ini masih ada yang mempercayai kebudayaan yang mereka lakukan. Contohnya masyarakat yang tinggal dekat situs gunung padang masih di lakukan kebudayaan kebudayaan yang dilakukan dalam mempersembahkan sesajen kepada leluhurya, karena mereka percaya bahwa daerah  mereka tinggali akan di lindungi leluhurnya, walaupun sebenarnya sesajen yang mereka sajikan kadang dimakan oleh pengunjung yang datang ke tempat tersebut.
“ kekuatan sejarah itu berjalan seperti api dalam sekam. Kita mengira bahwa politik itu menentukan, sehingga kita membayar mahal untuk pesta demokrasi, untuk memegang kekuasaan dan kemenangan. Kita tidak tahu bahwa politik seperekian dari kekuatan sejarah. Kadang-kadang kekuata sejarah itu berjalan sendiri, kadang-kadang terjadi bersamaan. Sebuah revolusi terjadi bila kekuatan-kekuatan sejarah bergabung”. [Kutowijoyo., 2013:113]






Kesadaran Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Langkah-langkah terakhir dalam penelitian yaitu Historiografi. Historiografi adalah langkah terakhir yaitu proses penulisan dan penyusunan kisah masa lampau yang di rekomendasikan berdasarkan pada fakta yang diberi penafsiran. Langkah ini adalah langkah yang paling terakhir setelah heuristik, vertifikasi, dan interprestasi. Dalam langkah ini historiografi ini kita harus terlebih dahulu menggunakan langkah-langkah tersebut. sebab dalam penulisan sejarah harus sesuai dengan fakta. Karena peristiwa sejarah di kisahkan melalui historiografi akan sangat di pegaruhi oleh subyektifitas si penulis dalam merekontruksinya. Selain itu sejarah harus ada penulisnya, tidak boleh anonim.
Dalam langkah ini kita tentu pernah mempraktekannya. Dan langkah-langkah penelitian ini sangat berguna untuk meneliti sejarah. Apalagi dalam historiografi, pembaca bisa mengetahui kisah dari sejarah tersebut. Contoh yang saya alami yaitu meneliti situs gunung padang desa karya mukti kec. Cempka kab. Cianjur jawa barat. Dalam situs ini kita meneliti sumber sejarah dengan cara heuristik (pengumpulan sumber) dalam mengumpulkan sumber,seperti sumber primer, sumber sekuder dan sumber tersier. Lalu setelah itu menggunakan langkah vertifikasi dan interpretasi selanjutnya historiografi yaitu penulisan.
Menurut Paul Veyne, menulis sejarah merupakan suatu kegiatan intelektual dan suatu cara yang utama untuk memahami sejarah. Jadi, menulis sejarah termasuk cara dari memahami suatu bacaan yang kita tulis untuk membaca. Selain itu, dalam menulis juga kita bisa memberikan sedikit ilmu atau pengetahuan yang telah kita dapat kepada pembaca.
“ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia menggerahkan seluruh daya pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan, tetapi yang terutama penggunaaan pikiran-pikiran kritis da analisisnya karena ia pada akhirnya harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannyaa atau penemuannya itu dalam suatu penulisan utuh yang disebut Historiografi”[Helius S., 2007:121]. Maksudnya seorang calon-calon penerus bangsa ini kita harus sering di latih dalam menulis, agar suatu saat nanti kita bisa bagaimana cara menulis dengan baik. dan dalam menulis sejarah kita jangan terlalu terpacu dalam buku karena dalam meneliti kita sudah meneliti bagaimana peristiwa sejarah tersebut. lalu dalam menulis juga kita harus berpikir kritis dan gunakan pikiran kita dalam menulis sejarah. Karena sejarah bersifat kritis.
Maka dari itu kita diwajibkan untuk sering dilatih dalam menulis, karena sejarah harus ditulis. Ayooo... untuk kalian semua belajar yang lebih giat dan latih kemempuan kalian dari informasi yang kalian baca atau yang lainnya dengan cara menulis. Tetapi harus dengan fakta juga yaa J.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar