Kesadaran
Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Sejarah adalah cerita tentang
peristiwa di masa lampau. Dimana didalam sejarah harus bersifat fakta. Sejarah juga
dapat dikatakan fakta, apabila sejarah mempunyai sebab-akibat dalam peristiwa
itu. Dan untuk merangkai fakta-fakta dalam suatu cerita di perlukannya
kemampuan berpikir logis dan memiliki imajinasi. Didalam sejarah memiliki dua
dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu.
Apa kalian tahu sejarah sangatlah
penting bagi kehidupan kita? karena sejarah sebagai pembelajaran bagi kita,
agar peristiwa yang terjadi di masa lalu tidak terjadi lagi di masa kini, dan
sebagai acuan di masa depan.
Apabila kita belajar sejarah kita
bisa mempunyai sifat nasionalisme, dan akan timbulnya kesadaran sejarah. Nasionalisme
adalah cinta terhadap bangsa yang mempunyai tujuan yang sama. Sifat ini di
miliki oleh Organisasi Boedi Uetomo yang di dirikan oleh Soetomo. Dibentuknya gerakan
ini bertujuan untuk mencapai kemerdekaan indonesia.
Pemuda di zaman dulu mempunyai
sifat nasionalisme yang tinggi karena di zaman dulu pemuda memiliki tujuan
untuk memerdekakan bangsanya sendiri. Beda sekali dengan zaman sekarang,
masyarakat acuh tak acuh terhadap bangsa. Dampak besarnya perilaku masyarakat
menjadi konsumtif. Dan untuk di zaman sekarang sifat nasionalisme itu hanya ada
pada saat pertandingan sepak bola.
Dengan permasalahan yang ada kita
dapat merubah sifat masyarakat agar lebih menjadi karakter yang berbangsa dan
bertanah air. “Dengan pengetahuan sejarah itu kita dapat melihat tidak hanya
masa sekarang, tetapi juga masa depan dengan rasa lebih mantap karena sudah ada
garis tertentu. Historical-mindedness juga menimbulkan kesadaran bahwa masa
depan adalah bagian waktu, atau bagian dunia kita, maka ada proses-proses yang
terjadi” [Sartono K., 1992:21]
Kesadaran
Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Peranan budaya lokal
mempunyai peranan penting untuk memperkuat ketahanan budaya bangsa. Namun untuk
di zaman sekarang budaya hanya dianggap sebagai teori saja, tetapi banyak yang
tidak di praktekan dan sudah jarang sekali terlihat budaya lokal tersebut.
Malahan yang banyak itu pengaruh dari bangsa Eropa yang masuk ke daerah-daerah
yang ada di Indonesia, karena pengaruh globalisasi, modernisasi, sehingga muncul
permasalahan yang ada. Seperti : pola hidup yang konsumftif dan sikap
individualistik.
“Besarnya masalah ini
telah menimbulkan pencarian-pencarian baru dibidang teori pembangunan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan strategi pembangunan negara-negara yang
berkembang” [Soedjamoko., 1976:83]. Dalam masalah ini yang dihadapi bangsa
indonesia, yaitu:
1.
Kurangnya
kencintaan terhadap budaya lokal dan sejarah lokal
2.
Kurangnya
kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya termasuk pelestarian
nilai-nilai sejarah pada tingkat lokal.
Contohnya batik yang diklaim oleh negara tetangga
yaitu Malaysia. Batik adalah warisan budaya indonesia, yang seharusnya kita
lestarikan. Tetapi untuk zaman sekarang dengan pengaruhnya globalisasi dan
modernisasi, banyak sekali trend-trend yang lebih baru dan kekinian. Dan batik
hanya sebagai pelengkap dari busana. Seharusnya, batik dilakukan sebagai suatu
untuk ketahanan bangsa.
Dalam
hal ini pemerintah indonesia dalam megakui batik yang pernah di akui oleh
negara tetangga yaitu Malaysia dengan proses yang terbilang sangat panjang.
Dengan mendaftarkan ke UNESCO setelah itu penerimaan lalu pengujian oleh UNESCO
sendiri. Menurut Mohammad Nuh, selaku Menteri Ad-Interim Kebudayaan dan
Pariwisata "Kita harus bersyukur, proses ini bukan proses yang pendek
untuk mendapatkan pengesahan dari UNESCO. Keputusan UNESCO akan diumumkan pada
tanggal 2 sekitar pukul 20.00 WIB. Dan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan
mendeklarasikannya secara resmi pada pukul 21.00 WIB," paparnya dalam
jumpa pers yang berlangsung di Gedung Departemen Kominfo, Rabu (30/9/2009)
Kesadaran
Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Di Indonesia terkenal dengan masa
lampaunya, didalam sejarah terdapat peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan
seperti kebudayaan. Di negara kita ini khususnya daerah-daerah yang terpencil
masih saja mempercayai kebudayaan yang sulit kita percayai, seperti kepercayaan
pada leluhurrnya dengan memberikan sesajen. Karena mereka percaya bahwa mereka
dengan memberikan sesajen, mereka akan di lindungi oleh hal-hal yang tidak
baik, itu menurut pendapat masyarakat. Contohnya saja di daerah dekat situs
gunung padang desa karya mukti kec. Cempaka kab. Cianjur jawa barat. Masyarakat
tersebut masih mempercayai hal-hal seperti itu dengan memberikan sesajen kepada
leluhurnya dengan menempatkan sesajen nya diatas batu datar (batu dolmen). Biasa
masyarakat menyimpan sesajennya di batu tersebut. Jadi masyarakat yang tinggal
dekat situs itu masih kuat atas kebudayaan yang mereka percayai dengan
mempersembahkan sesajen pada leluhurnya. Karena kebudayaan yang seperti ini tidak
akan bisa hilang, karena kebudayaan yang seperti itu biasanya turun temurun.
Didalam sejarah budaya sebagai
kekuatan. Karena budaya adalah kekuatan ketahanan terhadap suatu bangsa.
Kebudayaan di masa kini beda sekali dengan masa lalu. Untuk zaman sekarang
masyarakat lebih bersifat rasional terhadapa hal-hal yang dilakukan oleh
masyarakat yang tinggal di situs gunng padang. Tetapi masa lalu masih
mempercayai hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat tersebut.
Tetapi kalian jangan salah, di
zaman sekarang ini masih ada yang mempercayai kebudayaan yang mereka lakukan.
Contohnya masyarakat yang tinggal dekat situs gunung padang masih di lakukan
kebudayaan kebudayaan yang dilakukan dalam mempersembahkan sesajen kepada
leluhurya, karena mereka percaya bahwa daerah
mereka tinggali akan di lindungi leluhurnya, walaupun sebenarnya sesajen
yang mereka sajikan kadang dimakan oleh pengunjung yang datang ke tempat
tersebut.
“ kekuatan sejarah itu berjalan
seperti api dalam sekam. Kita mengira bahwa politik itu menentukan, sehingga
kita membayar mahal untuk pesta demokrasi, untuk memegang kekuasaan dan
kemenangan. Kita tidak tahu bahwa politik seperekian dari kekuatan sejarah.
Kadang-kadang kekuata sejarah itu berjalan sendiri, kadang-kadang terjadi
bersamaan. Sebuah revolusi terjadi bila kekuatan-kekuatan sejarah bergabung”.
[Kutowijoyo., 2013:113]
Kesadaran
Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Langkah-langkah
terakhir dalam penelitian yaitu Historiografi. Historiografi adalah langkah
terakhir yaitu proses penulisan dan penyusunan kisah masa lampau yang di
rekomendasikan berdasarkan pada fakta yang diberi penafsiran. Langkah ini
adalah langkah yang paling terakhir setelah heuristik, vertifikasi, dan
interprestasi. Dalam langkah ini historiografi ini kita harus terlebih dahulu
menggunakan langkah-langkah tersebut. sebab dalam penulisan sejarah harus
sesuai dengan fakta. Karena peristiwa sejarah di kisahkan melalui historiografi
akan sangat di pegaruhi oleh subyektifitas si penulis dalam merekontruksinya. Selain
itu sejarah harus ada penulisnya, tidak boleh anonim.
Dalam langkah ini
kita tentu pernah mempraktekannya. Dan langkah-langkah penelitian ini sangat
berguna untuk meneliti sejarah. Apalagi dalam historiografi, pembaca bisa
mengetahui kisah dari sejarah tersebut. Contoh yang saya alami yaitu meneliti
situs gunung padang desa karya mukti kec. Cempka kab. Cianjur jawa barat. Dalam
situs ini kita meneliti sumber sejarah dengan cara heuristik (pengumpulan
sumber) dalam mengumpulkan sumber,seperti sumber primer, sumber sekuder dan
sumber tersier. Lalu setelah itu menggunakan langkah vertifikasi dan
interpretasi selanjutnya historiografi yaitu penulisan.
Menurut Paul Veyne,
menulis sejarah merupakan suatu kegiatan intelektual dan suatu cara yang utama
untuk memahami sejarah. Jadi, menulis sejarah termasuk cara dari memahami suatu
bacaan yang kita tulis untuk membaca. Selain itu, dalam menulis juga kita bisa
memberikan sedikit ilmu atau pengetahuan yang telah kita dapat kepada pembaca.
“ketika sejarawan
memasuki tahap menulis, maka ia menggerahkan seluruh daya pikirannya, bukan
saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan, tetapi
yang terutama penggunaaan pikiran-pikiran kritis da analisisnya karena ia pada
akhirnya harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannyaa
atau penemuannya itu dalam suatu penulisan utuh yang disebut Historiografi”[Helius S., 2007:121].
Maksudnya seorang calon-calon penerus bangsa ini kita harus sering di latih
dalam menulis, agar suatu saat nanti kita bisa bagaimana cara menulis dengan
baik. dan dalam menulis sejarah kita jangan terlalu terpacu dalam buku karena
dalam meneliti kita sudah meneliti bagaimana peristiwa sejarah tersebut. lalu
dalam menulis juga kita harus berpikir kritis dan gunakan pikiran kita dalam
menulis sejarah. Karena sejarah bersifat kritis.
Maka dari itu kita
diwajibkan untuk sering dilatih dalam menulis, karena sejarah harus ditulis.
Ayooo... untuk kalian semua belajar yang lebih giat dan latih kemempuan kalian
dari informasi yang kalian baca atau yang lainnya dengan cara menulis. Tetapi
harus dengan fakta juga yaa J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar