MAKALAH
LANDASAN
FILSAFAT PENDIDIKAN DI INDONESIA
Dosen Pengampu: Sri Mawarni, M.
Pd
Disusun oleh :
Kelompok 3
ALMA
HANAFIAH (1501075002)
ISMAIL
SHALEH (1501075008)
MONTIAN
NONTONG (1501075010)
NIA
RAMADHANI (1501075018)
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
2015
A. LANDASAN FILSAFAT
Filsafat ialah hasil
pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai ke
akar-akarnya. Sesuatu disini dapat terbatas dan dapat pula tidak terbatas. Bila
tidak terbatas, filsafat membahas segala sesuatu yang ada di alam yang serinng
dikatakan filsafat umum. Sementar filsafat yang terbatas ialah filsafat ilmu,
filsafat pendidikan, filsafat seni, dan sebagainya.
Filsafat membahas
sesuatu dari segala aspeknya yang mendala, maka dikatakan kebenaran filsafat
adalah kebenaran menyeluruh yang sering di pertentangkan dengan kebenaran ilmu
yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya dilihat ditinjau dari segi
yang biasa diamati oleh manusia saja. Dalam garis besar ada empat cabang
filsafat yaitu metafisika, epistemologi, logika dan etika.
1.
Filsafat
pendidikan
Filsafat pendidikan ialah hasil
pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke akar-akarnya mengenal
pendidikan. Yang menceritakan tentang maksud filsafat pendidikan sebagai
berikut:
1. Menginspirasi
Menginspirasi adalah memberi inspirasi
kepada para pendidik untuk melaksanakan ide tertentu dalam pendidikan. Melalui filsafat
tentang pendidikan,filsof memafarkan idenya bagaimana pendidikan itu, ke mana
diarahkan pedidikan itu, siapa saja yang patut menerima pendidikan,
danbagaimana cara mendidik serta peran pendidik.
2. Menganalisis
Menganalisi dalam filsafat adalah
memeriksa secara teliti bagian-bagian pendidikan agar dapat diketahui secara
jelas validnya. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyusun konsep pendidikan
secar utuh tidak terjadi keracunan, tumpang tindih, serta arah yang yang
simpang siur.
3. Mempreskriptifkan
Mempreskriptikan dalam filsafat
pendidikan adalah upaya menjelaskan atau memberi pengarahan kepada pendidik
melalui filsafat pendidikan. Yang dijelaskan cara-cara mengaplikasikan
pendidikan mencakup: proses perkembangan itu sendiri, batas-batas bantuan yang
bisa diberika kepada proses perkembangn itu sendiri, batas-batasketerlibatan
pendidik, arah pendidikan yag jelas, target-target pendidikan bila diperlukan
sesuai dengan kemampuan, bakat, minat anak-anak. Penjelasan ini diberi rasional
dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
4. Menginvestigasi
Menginvestigasikan dalam filsafat
pendidikan adalah utuk memeriksa atau meneliti kebenaran suatu teori pendidikan.
Para filsuf pendidikan melalui karya
filsafat pendidikan, berusaha menggali ide-ide baru tentang pendidikan, yang
menurutnya pendapatnya lebih ditinjau dari kewajaran keberadaan peserta didik
dan pendidik msaupun ditinjau dari latar geografis, sosiologis, dan budaya
suatubangsa. Dari sudut pandang keberadaaan manusia akan menimbulkan aliran
perennialis, realis, empiris, naturalis, dan eksistensialis. Sedangkan dari
sudut geografis, sosiologi, dan budaya akan menimbulkan aliran esensialis,
tradisionalis, prigresivis, dan rekonstruksionis.
Aliran filsafat pendidikan yang dominan
di didunia. Aliran itu sebagai berikut:
1. Esensialis
2. Perenialis
3. Progresivis
4. Rekontruksionis
5. Eksistensialis
2.
FILSAFAT
PENDIDIKAN DI INDONESIA
Bangsa Indonesia
memiliki filsafat umum atau filsafat negara yaitu Pancasila. Sebagai filsafat
negara, Pancasila patut mennjadi jiwa bangsa Indonesia, menjadi semangat dan
berkarya pada segala bidang, dan mewarnai segala segi kehidupan dari hari ke
hari.
Pendidikan indonesia belum mempunyai
konsep atau teori-teori sendiri yang cocok dengan kondisi, kebiasaan atau
budaya Indonesia tentang pengertian pendidikan
dan cara-cara mencapai tujuan pendidikan. Sebagian besar konsep atu
teori pendidikann di impor dari luar negri sehinngga belum valid untuk
diterapkan di Indonesia.
Indonesia mempunyai
cita-cita yang pasti dalam pendidikan, yang harus dikejar dan diwujudkan, yaitu
manusia Indonesia seutuhnya yang di jiwai oleh sila-sila Pancasila. Untuk
mencapai hal ini perlu ada alat yang pasti. Alat yang akan menjadi efektif
kalau dijabarkan dan berkaitan erat dengan ilmu pendidikan yang utuh yang
mencerminkan dunia Indonesia dengan iklim, geografis, dan budayanya yang khas.
Pendidikan di Inndonesia perlu di wujudkan dalam bentuk ilmu pendidikan seperti
halnya dengan model pendidika di Eropa. Hanya saja, ilmu pendidikann di
indonesia harus menunjukan ciri khasnya yaitu Pancasila. Ini menunjukan bahwa
ilmu pendidikann di Indonesia harus digali dari bumi Indonesia sendiri.
Ilmu pendidikan mengandung
unsur fakta dan upaya. Fakta akan membentuk teori tentang cara mendidik,
sedangkan upaya akan membenuk kiat atau seni untuk menyukseskan pendidikann
terutama dalamm memasukan norma-norma ke dalam kehidupan peserta didik.
Untuk bisamembentuk
teori pendidikann di Indonesia yang valid, terlebih dahulu dibutuhkan filsafat
pendidikan yang bercorak Indonesia yang memadai. Filsafat ini meguraikan:
1. Pengertian
pendidikan yang jelas, yang satu, dan berlaku di seluruh tanah air.
2. Tujuan
pendidikan, yaitu pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang di warnai oleh
sila-sila Pancasila.
3. Model
pendidikan, yng membahas tentang model pendidikan di Indonesia yang tepat.
4. Cara
mencapai tujuan, yaitu segi teknik dan pendidikan itu sendiri.
3.
Upaya
Mewujudkan Filsafat Pendidikann di Indonesia
Upaya-upaya merumuskan
filsafat pendidikan di Indonesia baru dalam tahap perhatian. Penelitiann yang
dapat ditarik dari sejumlah masalah bertlian dengan ilmu pendidikan, yaitu:
1. Belum
jelas pengertian pendidikan dan pengajarannya
2. Ilmu
pendidikan kurang dikembangkan
3. Ilmupendidikan
kurang fungsionil untuk menyiapkan calon guru
4. Belum
jelas apakah ilmu pendidikan merupakan ilmu dasar atau ilmu terapan.
5. Struktur
ilmu pendidikan kurang dikenal
6. Belum
jelas apakah guru mendidik dan mengajar atau hanya mengajar saja.
Untuk mengembangkan ilmu pendidikan yang
bercorak Indonesia secara valid, terlebih dahulu dibutuhkan pemikiran dan
perenungan yang mendalam tentang ilmu itu sendiri dan budaya serta geogarafis
Indonesia yang mewarnainya. Pemikiran dan perenungan itu adalah filsafat
yangkhusus membahas pendidikan yang tepat di terapkan di bumi Indonesia. Dengan
kata lain, untuk menemukan teori-teori pendidikan yang bercorak Indonesia
dibutuhkan terlebih dahulu rumusan filsafat pendidikan yang bercorak Indonesia
pula.
4.
Implikasi
Konsep Pendidikan
Impikasi konsep
pendidikan yang akan dituangkan adalah terbatas pada penjabaran sila-sila
Pancasila
1. Filsafat
pendidikan Indonnesia perlu segera diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak
Indonesia lebih mudah dibentuk.
2. Peranan
dan pengembangan sila-sial Pancasila pada diri peserta didik pada hakikatnya
adalah pengembangan afeksi.
3. Pendidikan
pancasila dan pendidikan agama tidak bertentangan, melainkan saling melengkapi
satu dengn lain.
4. Materi
pendidikan afeksi selain bersumber dari bidang studi yang membahas moral
Pancasila dan ajaran agama, sebaiknya dilengkapi dengan nilai-nilai dan
adat-istadat yng masih hidup di masyarakat Indonesia serta budi pekert luhur
yang tetapa dijungjung di bumi Indonesia.
5. Metode
mengembangkan afeksi dibagi 2, yaitu:
a. Untuk
pendidikan afeksi yang berbentuk bidang studi, tekanan prosesbelajarnya adalah
pada aplikasi konsep-konsep yang dipelajari.
b. Untuk
pendidikan afeksi yang diselipkan pada bidang-bidang studi lain, pendidik cukup
menyinggung afeksi tertentu yang kebetulan tepat dimunculkan saat itu untuk
dipahami oleh peserta didik, dihayati, dan dilaksanakan.
6. Evaluasi
pendidikan afeksi haruslah dilakukan secara nyata, diberi skor, dan dimasukan
ke dalam rapor seperti halnya dengn bidang-bidang yang lain.
7. Dala
mengembangkan materi pendidikan afeksi, sangat mungkin sumber materi berasal
dariluar negri.
8. Dala
rgka pengembangan afeksi peseta didik ke arah sengaja diciptakan, antar lain
dengan menghadirkan jauh lebih banyak budaya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar