Laman

Rabu, 20 April 2016

Makalah Landasan Ilmu Pendidikan

MAKALAH
LANDASAN FILSAFAT PENDIDIKAN DI INDONESIA
Dosen Pengampu: Sri Mawarni, M. Pd

Disusun oleh : Kelompok 3
ALMA HANAFIAH           (1501075002)
ISMAIL SHALEH             (1501075008)
MONTIAN NONTONG    (1501075010)
NIA RAMADHANI            (1501075018)


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
2015








A.  LANDASAN FILSAFAT
Filsafat ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam tentang sesuatu sampai ke akar-akarnya. Sesuatu disini dapat terbatas dan dapat pula tidak terbatas. Bila tidak terbatas, filsafat membahas segala sesuatu yang ada di alam yang serinng dikatakan filsafat umum. Sementar filsafat yang terbatas ialah filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat seni, dan sebagainya.
Filsafat membahas sesuatu dari segala aspeknya yang mendala, maka dikatakan kebenaran filsafat adalah kebenaran menyeluruh yang sering di pertentangkan dengan kebenaran ilmu yang sifatnya relatif. Karena kebenaran ilmu hanya dilihat ditinjau dari segi yang biasa diamati oleh manusia saja. Dalam garis besar ada empat cabang filsafat yaitu metafisika, epistemologi, logika dan etika.
1.      Filsafat pendidikan
Filsafat pendidikan ialah hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai ke akar-akarnya mengenal pendidikan. Yang menceritakan tentang maksud filsafat pendidikan sebagai berikut:
1.      Menginspirasi
Menginspirasi adalah memberi inspirasi kepada para pendidik untuk melaksanakan ide tertentu dalam pendidikan. Melalui filsafat tentang pendidikan,filsof memafarkan idenya bagaimana pendidikan itu, ke mana diarahkan pedidikan itu, siapa saja yang patut menerima pendidikan, danbagaimana cara mendidik serta peran pendidik.
2.      Menganalisis
Menganalisi dalam filsafat adalah memeriksa secara teliti bagian-bagian pendidikan agar dapat diketahui secara jelas validnya. Hal ini perlu dilakukan agar dapat menyusun konsep pendidikan secar utuh tidak terjadi keracunan, tumpang tindih, serta arah yang yang simpang siur.
3.      Mempreskriptifkan
Mempreskriptikan dalam filsafat pendidikan adalah upaya menjelaskan atau memberi pengarahan kepada pendidik melalui filsafat pendidikan. Yang dijelaskan cara-cara mengaplikasikan pendidikan mencakup: proses perkembangan itu sendiri, batas-batas bantuan yang bisa diberika kepada proses perkembangn itu sendiri, batas-batasketerlibatan pendidik, arah pendidikan yag jelas, target-target pendidikan bila diperlukan sesuai dengan kemampuan, bakat, minat anak-anak. Penjelasan ini diberi rasional dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
4.      Menginvestigasi
Menginvestigasikan dalam filsafat pendidikan adalah utuk memeriksa atau meneliti kebenaran suatu teori pendidikan.

Para filsuf pendidikan melalui karya filsafat pendidikan, berusaha menggali ide-ide baru tentang pendidikan, yang menurutnya pendapatnya lebih ditinjau dari kewajaran keberadaan peserta didik dan pendidik msaupun ditinjau dari latar geografis, sosiologis, dan budaya suatubangsa. Dari sudut pandang keberadaaan manusia akan menimbulkan aliran perennialis, realis, empiris, naturalis, dan eksistensialis. Sedangkan dari sudut geografis, sosiologi, dan budaya akan menimbulkan aliran esensialis, tradisionalis, prigresivis, dan rekonstruksionis.
Aliran filsafat pendidikan yang dominan di didunia. Aliran itu sebagai berikut:
1.    Esensialis
2.    Perenialis
3.    Progresivis
4.    Rekontruksionis
5.    Eksistensialis

2.      FILSAFAT PENDIDIKAN DI INDONESIA
Bangsa Indonesia memiliki filsafat umum atau filsafat negara yaitu Pancasila. Sebagai filsafat negara, Pancasila patut mennjadi jiwa bangsa Indonesia, menjadi semangat dan berkarya pada segala bidang, dan mewarnai segala segi kehidupan dari hari ke hari.
Pendidikan indonesia belum mempunyai konsep atau teori-teori sendiri yang cocok dengan kondisi, kebiasaan atau budaya Indonesia tentang pengertian pendidikan  dan cara-cara mencapai tujuan pendidikan. Sebagian besar konsep atu teori pendidikann di impor dari luar negri sehinngga belum valid untuk diterapkan di Indonesia.
Indonesia mempunyai cita-cita yang pasti dalam pendidikan, yang harus dikejar dan diwujudkan, yaitu manusia Indonesia seutuhnya yang di jiwai oleh sila-sila Pancasila. Untuk mencapai hal ini perlu ada alat yang pasti. Alat yang akan menjadi efektif kalau dijabarkan dan berkaitan erat dengan ilmu pendidikan yang utuh yang mencerminkan dunia Indonesia dengan iklim, geografis, dan budayanya yang khas. Pendidikan di Inndonesia perlu di wujudkan dalam bentuk ilmu pendidikan seperti halnya dengan model pendidika di Eropa. Hanya saja, ilmu pendidikann di indonesia harus menunjukan ciri khasnya yaitu Pancasila. Ini menunjukan bahwa ilmu pendidikann di Indonesia harus digali dari bumi Indonesia sendiri.
Ilmu pendidikan mengandung unsur fakta dan upaya. Fakta akan membentuk teori tentang cara mendidik, sedangkan upaya akan membenuk kiat atau seni untuk menyukseskan pendidikann terutama dalamm memasukan norma-norma ke dalam kehidupan peserta didik.
Untuk bisamembentuk teori pendidikann di Indonesia yang valid, terlebih dahulu dibutuhkan filsafat pendidikan yang bercorak Indonesia yang memadai. Filsafat ini meguraikan:
1.      Pengertian pendidikan yang jelas, yang satu, dan berlaku di seluruh tanah air.
2.      Tujuan pendidikan, yaitu pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang di warnai oleh sila-sila Pancasila.
3.      Model pendidikan, yng membahas tentang model pendidikan di Indonesia yang tepat.
4.      Cara mencapai tujuan, yaitu segi teknik dan pendidikan itu sendiri.


3.      Upaya Mewujudkan Filsafat Pendidikann di Indonesia
Upaya-upaya merumuskan filsafat pendidikan di Indonesia baru dalam tahap perhatian. Penelitiann yang dapat ditarik dari sejumlah masalah bertlian dengan ilmu pendidikan, yaitu:
1.      Belum jelas pengertian pendidikan dan pengajarannya
2.      Ilmu pendidikan kurang dikembangkan
3.      Ilmupendidikan kurang fungsionil untuk menyiapkan calon guru
4.      Belum jelas apakah ilmu pendidikan merupakan ilmu dasar atau ilmu terapan.
5.      Struktur ilmu pendidikan kurang dikenal
6.      Belum jelas apakah guru mendidik dan mengajar atau hanya mengajar saja.
Untuk mengembangkan ilmu pendidikan yang bercorak Indonesia secara valid, terlebih dahulu dibutuhkan pemikiran dan perenungan yang mendalam tentang ilmu itu sendiri dan budaya serta geogarafis Indonesia yang mewarnainya. Pemikiran dan perenungan itu adalah filsafat yangkhusus membahas pendidikan yang tepat di terapkan di bumi Indonesia. Dengan kata lain, untuk menemukan teori-teori pendidikan yang bercorak Indonesia dibutuhkan terlebih dahulu rumusan filsafat pendidikan yang bercorak Indonesia pula.

4.      Implikasi Konsep Pendidikan 
Impikasi konsep pendidikan yang akan dituangkan adalah terbatas pada penjabaran sila-sila Pancasila
1.      Filsafat pendidikan Indonnesia perlu segera diwujudkan agar ilmu pendidikan bercorak Indonesia lebih mudah dibentuk.
2.      Peranan dan pengembangan sila-sial Pancasila pada diri peserta didik pada hakikatnya adalah pengembangan afeksi.
3.      Pendidikan pancasila dan pendidikan agama tidak bertentangan, melainkan saling melengkapi satu dengn lain.
4.      Materi pendidikan afeksi selain bersumber dari bidang studi yang membahas moral Pancasila dan ajaran agama, sebaiknya dilengkapi dengan nilai-nilai dan adat-istadat yng masih hidup di masyarakat Indonesia serta budi pekert luhur yang tetapa dijungjung di bumi Indonesia.
5.      Metode mengembangkan afeksi dibagi 2, yaitu:
a.       Untuk pendidikan afeksi yang berbentuk bidang studi, tekanan prosesbelajarnya adalah pada aplikasi konsep-konsep yang dipelajari.
b.      Untuk pendidikan afeksi yang diselipkan pada bidang-bidang studi lain, pendidik cukup menyinggung afeksi tertentu yang kebetulan tepat dimunculkan saat itu untuk dipahami oleh peserta didik, dihayati, dan dilaksanakan.
6.      Evaluasi pendidikan afeksi haruslah dilakukan secara nyata, diberi skor, dan dimasukan ke dalam rapor seperti halnya dengn bidang-bidang yang lain.
7.      Dala mengembangkan materi pendidikan afeksi, sangat mungkin sumber materi berasal dariluar negri.
8.      Dala rgka pengembangan afeksi peseta didik ke arah sengaja diciptakan, antar lain dengan menghadirkan jauh lebih banyak budaya sendiri. 



  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar