Laman

Sabtu, 18 Juni 2016

Moral



PENGARUH PERKEMBANGAN BUDAYA DALAM BIDANG PERKONOMOIAN DALAM SEGI PARIWISATA

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial

Dosen Pengampu : Nurwahyuni M. Pd

https://pbs.twimg.com/media/BWSsWHKCEAAvhfm.jpg









Disusun Oleh :
Alma Hanafiah
Andriyani Puspasari
Fajri Aryawan
Idham Adrian Hadiputra
M. Dwi Hadianur







PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2016



BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG
Moral merupakan suatu kenyakinan tentang benar atau salah, yang sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran. Jadi, moral sangat berhubungan dengan benar salah, baik buruk, keyakinan, diri sendiri, dan lingkungan sosial. Persoalan etika lebih banyak pada standar etis yang disepakati secara universal, seperti : keadilan, kejujuran, keiklasan dan lain sebagainya. Perilaku dimasa remaja tidak jauh dari kata labil. Labil dalam mengambil suatu keputusan. Namun dibalik kelabilan di masa remaja, mereka mempunyai tanggung jawab dalam perilaku mereka tersebut dengan tindakan yang telah ia lakukan.
B.  RUMUSAN MASALAH
1.    Apa itu moral?
2.    Tahap apa saja yang terdapat pada moral di masa remaja?
3.    Bagaimana konsep perubahan moral pada remaja?
4.    Bagaimana prmbentukan kode moral pada remaja?

C.  TUJUAN
1.      Mengetahui dan memahamai definisi moral
2.      Mengetahui dan memahami tahap yang terdapat pada moral dimasa remaja
3.      Mengetahui dan memahami Pubahan konsep moral pada remaja
4.      Mengetahui dan memahami pembentukan kode moral pada remaja







BAB II
PEMBAHASAN

A.  Definisi Moral
Moral berasal dari bahasa Latin "mos" (jamak: mores) yang berarti kebiasaan, adat. Kata "mos" (mores) dalam bahasa Latin sama artinya dengan etos dalam bahasa Yunani. Di dalam bahasa Indonesia, kata moral diterjemahkan dengan arti susila. Adapun pengertian moral yang paling umum adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide yang diterima umum, yaitu berkaitan dengan makna yang baik dan wajar. Dengan kata lain, pengertian moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu. Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia sebagai manusia.
Berikut ini beberapa Pengertian Moral Menurut para Ahli:
·      Moral Menurut Chaplin (2006): Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
·      Moral Menurut Hurlock (1990): moral adalah tata cara, kebiasaan, dan adat peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
·      Moral Menurut Wantah (2005): Moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku.
Dari tiga pengertian moral di atas, dapat disimpulkan bahwa Moral adalah suatu keyakinan tentang benar salah, baik dan buruk, yang sesuai dengan kesepakatan sosial, yang mendasari tindakan atau pemikiran. Jadi, moral sangat berhubungan dengan benar salah, baik buruk, keyakinan, diri sendiri, dan lingkungan sosial.




B.  Tahap yang Terdapat dalam Moral di Masa Remaja
Pada masa remaja, laki-laki dan perempuan telah mencapai tahap yang mencapai pada remaja, tahap tersebut yaitu :
a.    Tahap pelaksanaan moral menurut Piaget
Dalam tahap ini memiliki kemampuan kongnitip. Sekarang remaja mampu mempertimbangkan semua kemungkina untuk menyelesaikan suatu masalah dan mempertanggung jawabkannya berdasarkan suatu hipotesis atau proposisi. Jadi ia dapat memandang masalahnya dari beberapa sudut pandang dan menyelesaikannya dengan mengambil banyak faktor sebagai dasar pertimbangan.
b.    Moralitas masa konvesional (postconventional morality) menurut Kohlberg
Tahap yang dicapai selama masa remaja. Tahap ini merupakan tahap menerima sendiri sejumlah prinsip dan terdiri dari dua tahap. Dalam tahaps pertama individu yakin bahwa harus ada kelenturan dalam keyakinan moral sehingga memunggkinkan adanya perbaikan dan perubahan standar moral apabila hal ini menggutungkan anggota-anggota kelompok secara keseluruhan. Dalam tahap ini, moralitas didasarkan pada rasa hormat kepada orang-orang lain dan bukan pada keinginan yang bersifat pribadi.

C.  Konsep Perubahan Moral pada Remaja
Ada dua konsep yang membuat pergantian konsep moral khusus ke dalam konsep yang berlangsung umum tentang benar dan salah yang lebih sulit dari pada yang sharusnya.
1.    Kurangnya bimbingan dalam mempelajari bagaimana membuat konsep khusus berlaku umum. Dengan percaya saja remaja telah memepelajari prinsip pokok tentang benar atau salah, orang tua dan guru jarang menekankan dalam usaha pembinaan remaja untuk melihat hubungan antara prinsip khusus ayang dipelajari sebelumnya dengan prinsip umum yang penting untuk mengendalikan perilaku dalam kehidupan orang dewasa. Hanya dalam bidang baru dalam perilaku, seperti hubungan denga anggota lawan jenis, orang dewaasa perllu memberikan pendidikan moral lebih lanjut.
2.    Kondisi yang kedua membuat sulitnya pergantian konsep moral yang berlaku khusus dengan konsep moral yang berlaku umum berhubungan dengan jenis disiplin yang diterapkan dirumah dan disekolah. Karena orang tua dan guru mengansumsikan bahwa remaja mengetahui apa yang benar, maka penekanan kedisiplinan hanya terletak pada pemberian hukuman pada perilaku salah yang dianggap sengaja dilakukan. Penjelasan mengenai alasan slah tidaknya suatu perilaku jarang ditekankan dan bahakan jarang memeberi ganjaran bagi remaja yang berperilaku benar.

D.  Pembetukan kode moral
Ketika memasuki masa remaja, anak-anak tidak lagi begitu saja menerima kode moral dari orang tua, guru bahakan teman-teman sebayanya sekarang ia sendiri ingin membentuk kode moral sendiri berdasarkan konsep tentang benar dan salah yang telah diubah dan diperbaiki agar sesuai dengan tingkat perkembangan yang lebih matangdan yang telah di lengakapi dengan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang dipelajari oleh orang tua dan gurunya. Beberapa dari remaja bahkan melengkapi kode moral dari pengetahua agama.
Pembentukan kode moral sangatlah sulit bagi remaja, karena sikap yang tidak konsistenya membuat remaja dan binggung dan terhalangnya pembentukan kode moral yang tidakn hanya untuk memuaskan saja tetapi untuk membimbing untuk memperoleh dukungan sosial.
Bagi anak-anak yang lebih besar membohong merupakan hal yang buruk. Namun bagi remaja yang berbohong sosial atau berbohong utuk menghindari kemungkina untuk menyakititkan hati orang lain kadang-kadang dibenarkan. Keraguan ini jelas seperti sikap mencontek, yang dilakukan oleh anak-anak sekolah yang membenarkan perilaku mencontek bila selalu ditekankan untuk mencapai nilai yang baik agar dapat diterima disekolah tinggi dan yang akan menunjang keberhasialan dalam kehidupan sosial dimasa mendatang. Dengan meningkatnya minat pada lawan jenis, remaja menemukan bahwa pola perilaku tertentu bagi laki-laki tidak hanya dibenarkan tetapi jyga dihargai meskipun sangat tidak dibenarkan bila dilakukan perempuan.
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi M. Elly. Dkk. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Kencana

Hurlock B. Elizabeth. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga






Tidak ada komentar:

Posting Komentar