Laman

Rabu, 20 April 2016

Resume Ilmu Sosial Budaya Dasar

Nama : Alma Hanafiah
Prodi  : Pendidikan Sejarah
                                                                          

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia dan kebudayaan termasuk suatu hal yang tidak bisa dipisahkan. Manusia bisa menciptakan kebudayaan dan melestarikannya secara turun temurun. Budaya tercipta  dari kegiatan dan kejadian sehari-hari. Manusia berperan penting dalam menciptakan budayanya sendiri. Dengan demikian, kebudayaan menyangkut segala macam aspek kehidupan manusia dalam segi material dan non material. Menurut J.J. Honigman budaya terbagi menjadi tiga wujud yaitu ideas, activities, dan artefact.
1.      Kebudayaan dalam wujud ideas
Kebudayaan dalam wujud ideas
adalah kebudayaan yang bersifat abstrak (tidak dapat dilihat, diraba, dan difoto), kebudayaan ini adanya dalam pikiran kita yang bersangkutan pada pola hidup.  Kebudayaan ini mengarah pada tindakan-tindakan yang berpola dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan yang biasa disebut dengan adat istiadat, contohnya mitos.
2.      Kebudayaan dalam wujud activities
Kebudayaan dalam wujud activities merupakan kebudaya yang bersifat konkret, dalam bentuk perilaku dan bahasa. Kebudayaan mempunyai sistem sosial yang menyangkut tindakan, kelakuan pola pikir dari manusia itu sendiri, dan bisa diobservasi, didokumentasikan dalam sistem sosial karena sistem sosial terdapat aktivitas, interaksi yang berhubungan dengan masyarakat.
3.      Kebudayaan dalam wujud artefact
Kebudayaan ini kebudayaan yang berbentuk fisik, kebudayaan yang hasil karya manusia seperti benda-benda yang dapat dilihat, diraba, dan difoto dalam bentuk kecil maupun besar, contohnya : candi, kain batik, dan lain-lain.

Jadi kebudayaan itu bersifat abstrak dan konkret dalam perilaku, bahasa serta materi. Kebudayaan sangat berhubungan dengan perilaku, tindakan, pola pikir manusia dalam hidup dan dapat mengendalikan perbuatannya dalam berinteraksi dengan masyarakat yang baik dan sopan. Kebudayaan disetiap masyarakat sangatlah berbeda sama halnya dengan kebudayaan di Indonesia yang memiliki ragam suku bangsa yang berbeda tetapi setiap kebudayaan mempunyai ciri atau sifat yang sama tanpa membedakan faktor ras. Sifat-sifat kebudayaan tersebut sebagai berikut:
1.      Budaya disalurkan dari perilaku manusia
2.      Budaya bersifat kekal
3.      Budaya diwujudkan dalam bentuk perilaku
4.      Budaya termasuk aturan-aturan yang dapat diterima dan ditolak dan bisa menjadi sebuah kewajiban.

Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan melibatkan lingkungan tempat kebudayaan berkembang. Karena setiap daerah memiliki jenis yang berbeda-beda maka dari itu kebudayaan tersebut menjadi suatu simbol dari kebudayaan tersebut. Perkembangan kebudayaan dimaksudkan untuk kepentingan manusia karena kebudayaan diciptakan oleh manusia dan untuk manusia itu sendiri. perkembangan kebudayaan mengalami perkembangan secara dinamis seiring dengan perkembangan manusia itu sendiri. Namun, perubahan kebudayaan adalah sebagai hasil cipta,  yang memberikan perubahan yang akan memberikan nilai manfaat bagi manusia dan kemanusiaan. Sebaliknya, akan memusnahkan manusia sebagai pencipta kebudayan tersebut. penyebab dari perubahan tersebut dari faktor perubahan lingkungan alam, adanya kelompok sosial yang lain, adanya penemuan, mengadopsi kebudayaan bangsa lain, dan mengadopsi pengetahuan dan kepercayaan yang baru.


Setiadi M. Elly. Dkk. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Kencana 

Karya Ilmiah Tentang Kesadaran Sejarah ( Pengantar Ilmu Sejarah )

Kesadaran Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Sejarah adalah cerita tentang peristiwa di masa lampau. Dimana didalam sejarah harus bersifat fakta. Sejarah juga dapat dikatakan fakta, apabila sejarah mempunyai sebab-akibat dalam peristiwa itu. Dan untuk merangkai fakta-fakta dalam suatu cerita di perlukannya kemampuan berpikir logis dan memiliki imajinasi. Didalam sejarah memiliki dua dimensi, yaitu dimensi ruang dan waktu.
Apa kalian tahu sejarah sangatlah penting bagi kehidupan kita? karena sejarah sebagai pembelajaran bagi kita, agar peristiwa yang terjadi di masa lalu tidak terjadi lagi di masa kini, dan sebagai acuan di masa depan.
Apabila kita belajar sejarah kita bisa mempunyai sifat nasionalisme, dan akan timbulnya kesadaran sejarah. Nasionalisme adalah cinta terhadap bangsa yang mempunyai tujuan yang sama. Sifat ini di miliki oleh Organisasi Boedi Uetomo yang di dirikan oleh Soetomo. Dibentuknya gerakan ini bertujuan untuk mencapai kemerdekaan indonesia.
Pemuda di zaman dulu mempunyai sifat nasionalisme yang tinggi karena di zaman dulu pemuda memiliki tujuan untuk memerdekakan bangsanya sendiri. Beda sekali dengan zaman sekarang, masyarakat acuh tak acuh terhadap bangsa. Dampak besarnya perilaku masyarakat menjadi konsumtif. Dan untuk di zaman sekarang sifat nasionalisme itu hanya ada pada saat pertandingan sepak bola.
Dengan permasalahan yang ada kita dapat merubah sifat masyarakat agar lebih menjadi karakter yang berbangsa dan bertanah air. “Dengan pengetahuan sejarah itu kita dapat melihat tidak hanya masa sekarang, tetapi juga masa depan dengan rasa lebih mantap karena sudah ada garis tertentu. Historical-mindedness juga menimbulkan kesadaran bahwa masa depan adalah bagian waktu, atau bagian dunia kita, maka ada proses-proses yang terjadi” [Sartono K., 1992:21]





Kesadaran Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Peranan budaya lokal mempunyai peranan penting untuk memperkuat ketahanan budaya bangsa. Namun untuk di zaman sekarang budaya hanya dianggap sebagai teori saja, tetapi banyak yang tidak di praktekan dan sudah jarang sekali terlihat budaya lokal tersebut. Malahan yang banyak itu pengaruh dari bangsa Eropa yang masuk ke daerah-daerah yang ada di Indonesia, karena pengaruh globalisasi, modernisasi, sehingga muncul permasalahan yang ada. Seperti : pola hidup yang konsumftif dan sikap individualistik.
“Besarnya masalah ini telah menimbulkan pencarian-pencarian baru dibidang teori pembangunan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan strategi pembangunan negara-negara yang berkembang” [Soedjamoko., 1976:83]. Dalam masalah ini yang dihadapi bangsa indonesia, yaitu:
1.    Kurangnya kencintaan terhadap budaya lokal dan sejarah lokal
2.    Kurangnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman budaya termasuk pelestarian nilai-nilai sejarah pada tingkat lokal.
Contohnya batik yang diklaim oleh negara tetangga yaitu Malaysia. Batik adalah warisan budaya indonesia, yang seharusnya kita lestarikan. Tetapi untuk zaman sekarang dengan pengaruhnya globalisasi dan modernisasi, banyak sekali trend-trend yang lebih baru dan kekinian. Dan batik hanya sebagai pelengkap dari busana. Seharusnya, batik dilakukan sebagai suatu untuk ketahanan bangsa.
Dalam hal ini pemerintah indonesia dalam megakui batik yang pernah di akui oleh negara tetangga yaitu Malaysia dengan proses yang terbilang sangat panjang. Dengan mendaftarkan ke UNESCO setelah itu penerimaan lalu pengujian oleh UNESCO sendiri. Menurut Mohammad Nuh, selaku Menteri Ad-Interim Kebudayaan dan Pariwisata "Kita harus bersyukur, proses ini bukan proses yang pendek untuk mendapatkan pengesahan dari UNESCO. Keputusan UNESCO akan diumumkan pada tanggal 2 sekitar pukul 20.00 WIB. Dan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan mendeklarasikannya secara resmi pada pukul 21.00 WIB," paparnya dalam jumpa pers yang berlangsung di Gedung Departemen Kominfo, Rabu (30/9/2009)





Kesadaran Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Di Indonesia terkenal dengan masa lampaunya, didalam sejarah terdapat peninggalan-peninggalan yang ditinggalkan seperti kebudayaan. Di negara kita ini khususnya daerah-daerah yang terpencil masih saja mempercayai kebudayaan yang sulit kita percayai, seperti kepercayaan pada leluhurrnya dengan memberikan sesajen. Karena mereka percaya bahwa mereka dengan memberikan sesajen, mereka akan di lindungi oleh hal-hal yang tidak baik, itu menurut pendapat masyarakat. Contohnya saja di daerah dekat situs gunung padang desa karya mukti kec. Cempaka kab. Cianjur jawa barat. Masyarakat tersebut masih mempercayai hal-hal seperti itu dengan memberikan sesajen kepada leluhurnya dengan menempatkan sesajen nya diatas batu datar (batu dolmen). Biasa masyarakat menyimpan sesajennya di batu tersebut. Jadi masyarakat yang tinggal dekat situs itu masih kuat atas kebudayaan yang mereka percayai dengan mempersembahkan sesajen pada leluhurnya. Karena kebudayaan yang seperti ini tidak akan bisa hilang, karena kebudayaan yang seperti itu biasanya turun temurun.
Didalam sejarah budaya sebagai kekuatan. Karena budaya adalah kekuatan ketahanan terhadap suatu bangsa. Kebudayaan di masa kini beda sekali dengan masa lalu. Untuk zaman sekarang masyarakat lebih bersifat rasional terhadapa hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di situs gunng padang. Tetapi masa lalu masih mempercayai hal-hal yang dilakukan oleh masyarakat tersebut.
Tetapi kalian jangan salah, di zaman sekarang ini masih ada yang mempercayai kebudayaan yang mereka lakukan. Contohnya masyarakat yang tinggal dekat situs gunung padang masih di lakukan kebudayaan kebudayaan yang dilakukan dalam mempersembahkan sesajen kepada leluhurya, karena mereka percaya bahwa daerah  mereka tinggali akan di lindungi leluhurnya, walaupun sebenarnya sesajen yang mereka sajikan kadang dimakan oleh pengunjung yang datang ke tempat tersebut.
“ kekuatan sejarah itu berjalan seperti api dalam sekam. Kita mengira bahwa politik itu menentukan, sehingga kita membayar mahal untuk pesta demokrasi, untuk memegang kekuasaan dan kemenangan. Kita tidak tahu bahwa politik seperekian dari kekuatan sejarah. Kadang-kadang kekuata sejarah itu berjalan sendiri, kadang-kadang terjadi bersamaan. Sebuah revolusi terjadi bila kekuatan-kekuatan sejarah bergabung”. [Kutowijoyo., 2013:113]






Kesadaran Sejarah
Oleh : Alma Hanafiah (1501075002)
Langkah-langkah terakhir dalam penelitian yaitu Historiografi. Historiografi adalah langkah terakhir yaitu proses penulisan dan penyusunan kisah masa lampau yang di rekomendasikan berdasarkan pada fakta yang diberi penafsiran. Langkah ini adalah langkah yang paling terakhir setelah heuristik, vertifikasi, dan interprestasi. Dalam langkah ini historiografi ini kita harus terlebih dahulu menggunakan langkah-langkah tersebut. sebab dalam penulisan sejarah harus sesuai dengan fakta. Karena peristiwa sejarah di kisahkan melalui historiografi akan sangat di pegaruhi oleh subyektifitas si penulis dalam merekontruksinya. Selain itu sejarah harus ada penulisnya, tidak boleh anonim.
Dalam langkah ini kita tentu pernah mempraktekannya. Dan langkah-langkah penelitian ini sangat berguna untuk meneliti sejarah. Apalagi dalam historiografi, pembaca bisa mengetahui kisah dari sejarah tersebut. Contoh yang saya alami yaitu meneliti situs gunung padang desa karya mukti kec. Cempka kab. Cianjur jawa barat. Dalam situs ini kita meneliti sumber sejarah dengan cara heuristik (pengumpulan sumber) dalam mengumpulkan sumber,seperti sumber primer, sumber sekuder dan sumber tersier. Lalu setelah itu menggunakan langkah vertifikasi dan interpretasi selanjutnya historiografi yaitu penulisan.
Menurut Paul Veyne, menulis sejarah merupakan suatu kegiatan intelektual dan suatu cara yang utama untuk memahami sejarah. Jadi, menulis sejarah termasuk cara dari memahami suatu bacaan yang kita tulis untuk membaca. Selain itu, dalam menulis juga kita bisa memberikan sedikit ilmu atau pengetahuan yang telah kita dapat kepada pembaca.
“ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia menggerahkan seluruh daya pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan, tetapi yang terutama penggunaaan pikiran-pikiran kritis da analisisnya karena ia pada akhirnya harus menghasilkan suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannyaa atau penemuannya itu dalam suatu penulisan utuh yang disebut Historiografi”[Helius S., 2007:121]. Maksudnya seorang calon-calon penerus bangsa ini kita harus sering di latih dalam menulis, agar suatu saat nanti kita bisa bagaimana cara menulis dengan baik. dan dalam menulis sejarah kita jangan terlalu terpacu dalam buku karena dalam meneliti kita sudah meneliti bagaimana peristiwa sejarah tersebut. lalu dalam menulis juga kita harus berpikir kritis dan gunakan pikiran kita dalam menulis sejarah. Karena sejarah bersifat kritis.
Maka dari itu kita diwajibkan untuk sering dilatih dalam menulis, karena sejarah harus ditulis. Ayooo... untuk kalian semua belajar yang lebih giat dan latih kemempuan kalian dari informasi yang kalian baca atau yang lainnya dengan cara menulis. Tetapi harus dengan fakta juga yaa J.

















Anotasi Pengantar Ilmu Sejarah

TUGAS ANOTASI BUKU
KONTRUKTIVISME PEMBELAJARAN SEJARAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah
Dosen Pengampuh :Dra. Lely Qodariah M. Pd/Sulaeman S. Pd
index

DISUSUN OLEH :
1.  Alma Hanafiah                  (1501075002)
2.  Idham Andrian Hadi Putra (1501075007)
3.  Wirny Nurjanah                 (1501075030)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA









JUDUL BUKU         : PENGANTAR ILMU SEJARAH
PENERBIT               : PT. BINA AKSARA, JAKARTA
PENULIS                  : Drs. HUGIONO, Drs. P.N.
TAHUN TERBIT     : 1987

KESIMPULAN :
Pada hal 23 di buku ini, peristiwa sejarah tidak dapat direkonstruksi. Masa lampau manusia untuk sebagian besar tidak dapat di tampilkan lagi karena peristiwa sejarah hanya sekali terjadi. Metode sejarah adalah proses untuk mengkaji dan menguji kebenaran rekaman dan peninggalan-peninggalan masa lampau, menganalisa secara kritis meliputi usaha sintesa agar menjadikan penyajian dan tulisan sejarah yang dapat dipercaya.
KOMENTAR :
            Saya sangat setuju dengan buku ini, karena buku ini membimbing kita dalam menafsirkan ilmu sejarah. Dan dengan metode dapat menguji kebenaran dari peninggalan-peninggalan masa lampau dengan cara berpikir kritis agar fakta sejarah terungkap kebenarannya.
REKOMENDASI :
            Peserta didik, Sejarahwan, Guru dan Dosen.











JUDUL BUKU         : MODEL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH
PENULIS                  : Dr. Aman M. Pd
PENERBIT               : OMBAK
TAHUN TERBIT     : 2011
HAL                           : 156 ( 108-118 )

KESIMPULAN :
Metode adalah alat untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran sejarah.  Dalam pembelajaran, pendekatan kontruktivisme memungkinkan peserta didik melakukan dialog kritis dengan subjek pembelajar, menggali informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber untuk melakukan klasifikasi dan prediksi serta menganalisis masalah-masalah sejarah termasuk masalah social yang controversial yang dihadapinya. Metode pembelajaran merupakan bagia intergal dari strategi pembelajara yang merupakan langkah-langkah taktis yang perlu diambil oleh pengajar sejarah dalam menunjang strategi yang hendak dikembangkan. Beberapa metode utama yang dapat dikembangkan yaitu: metode respetif, metode tanya jawab, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode sosio drama, metode inkuri. Selain itu, metode yang cocok dalam pembelajaran sejarah adalah metode karyawisata, pembelajara luar kelas, metode latihan, problem solving, metode pemberian tugas, musyawarah kerja, simposium, seminar, dan lain sebagainya.  
KOMENTAR :
Saya sangat setuju, karena dalam buku ini membuat peserta didik berpikir lebih kritis dalam menganalisis tentang fakta-fakta sejarah. Disimi juga peran guru sangat penting dalam ajar-mengajar kepada peserta didik dengan menggunakan berbagai macam metode-metode pembelajaran sejarah, agar para siswa mengerti dan memahami apa maksud dari sebuah alur cerita sejarah. Karena metode adalah sebuah strategi dari seorang guru untuk mengajar peserta didik.

REKOMENDASI :
Peserta didik, dosen, dan asgos.


JUDUL BUKU         : PEMBELAJARAN SEJARAH TEACHING OF HISTORY
PENULIS                  : S. K. KOCHAR
PENERBIT               : PT. Grasindo
TAHUN TERBIT     : 2008
HAL                           : 637 (285-368)

KESIMPULAN :
Metode membentuk mata rantai yang paling penting didalam rantai belajar-mengajar. Metode yang baik dapat membangkitkan berbagai macam minat dalam diri siswa dan menanamkan nilai dan perilaku pada siswa. Metode yang digunakan, seperti : buku cetak, bercerita, biografi, ceramah, mendiktekan catatan, metode tugas, diskusi, penghafalan yang disosialisasikan , belajar yang diawasi, metode proyek, metode sumber, dan metode unit. Tidak ada satu mettode yang dapat direkomendasikan untuk semua topik dan situasi. Yang menjadi tujuan guru adalah menghidupkan kisah sejarah dalam berbagai seni dan wara. Pendekatan unit memberi kesempatan untuk digunakan berbagai metode, alat, dan tehnik.

KOMENTAR :
Saya sangat setuju, dibuku ini menjelaskan bahwa seorang guru harus mempunyai banyak keterampilan dalam mengajar dan tujuan guru adalah menghidupkan kisah sejarah dalam berbagai seni dan warna agar peserta didik mengerti dan tidak terlalu bosan dalam pembelajaran sejarah.

REKOMENDASI :
Guru dan Dosen






JUDUL BUKU         : PERENCANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH
PENULIS                  : Drs. Leo Agung S M. Pd dan Dra. Sri Wahyuni M. Pd
PENERBIT               : OMBAK
TAHUN TERBIT     : 2013
HAL                           : 143 (63-70)

KESIMPULAN :
Cara mengajar sejarah perlu mendapatkan perhatian dan penanganan secara baik sebab tujuan pengajaran bukan hanya transfer of knowledge, melainkan juga transfer of value, bukan sekadar mengajarkan siswa menjadi cerdas, melainkan juga berakhlak mulia, memiliki jati diri, dan cinta bangsa serta tanah air. Agar pengajaran sejarah diselenggarakan sebagai suatu petualangan bersama antara pengajaran sejarah (pendidik/guru) yang belajar (peserta didik/siswa).

KOMENTAR :
Saya setuju dengan buku ini, karena pembelajaran sejarah bukan hanya pada hafalan-hafalan fakta saja tetapi melainkan riset antara pendidik dengan peserta didik, dan harus ada model pembelajaran yang menarik.

REKOMENDASI :
Pendidik dan Peserta didik.






JUDUL BUKU           : PENDEKATAN ILMU SOSIAL DALAM METODOLOGI SEJARAH
PENULIS                  : SARTONO KARTODIRDJO
PENERBIT               : PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TAHUN TERBIT     : 1992
HAL                           : 282 (18-19)

KESIMPULAN :  
Sejarah sebagai kontruk sesungguhnya tidak pernah dimaksud sebagai potret, yaitu memuat secara lengkap segala sesuatu objek foto. Untuk merangkai fakta-fakta sebagai suatu cerita, diperlukan berpikir logis (diskrusip) dan memiliki imajinasi. Ibarat membangun tembok, fakta-fakta adalah batu merahnya, sedangkan imajinasinya adalah semennya. Dalam penulisan sejarah juga harus mencakup pandangan, pendekatan, metode, dan gaya bahasa sejarawan.

KOMENTAR :
Kami setuju, karena dibuku ini menjelaskan bahwa sejarawan berperan penting dalam mengungkap fakta-fakta sejarah. Dan dalam penulisan sejarah harus menggunakan metode, agar tulisan-tulisan dari sejarawan menarik dalam mengungkap fakta-fakta sejarah.

REKOMENDASI :
Sejarawan







Makalah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan

MAKALAH
GEOPOLITIK
Dosen Pengampu: Mubarok Ahmad M. Pd

Disusun oleh : kelompok 7
ALMA HANAFIAH   
M. AULIA ISKANDAR MUDA
M.SETO KUNCAHYO
RIANTO ALDI
RIZKI AJI DAMARA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2015








 DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG....................................................................... 1
B.     RUMUSAN MASALAH.................................................................. 2
C.     TUJUAN............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Geopolitik......................................................................... 3
B.     Unsur Utama Geopolitik.................................................................... 4
C.     Paham Geopolitik Indonesia.............................................................. 4
D.    Perkembangan Geopolitik Indonesia.................................................. 5
E.     Penerapan Geopolitik Indonesia......................................................... 6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan......................................................................................... 7
B.     Saran................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 8









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV)  perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga,  masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu geopolitik?
2.      Apa saja unsur dari geopolitik ?
3.      Bagaimanakah perkembangan geopolitik di indonesia?
4.      Bagaimanakah Penerapan Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)?

C.    Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami apa itu geo politik, dan bagaimana perkembangan dan penerapan geopolitik di indonesia





















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertiann Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran yang mempelajari prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan daratan dan laut dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi kekuatan geopolitik dalam politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara kemampuan laut dan darat.[2]
Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah, dan ilmu sosial dengan mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam berbagai skala. Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner, dan meliputi segala aspek ilmu sosial dengan penekanan tertentu terhadap geografi politik, hubungan internasional, aspek teritorial ilmu politik, dan hukum internasional.[3] Selain itu, studi geopolitik meliputi studi hubungan bersama antara kepentingan aktor politik internasional, kepentingan yang terfokus pada wilayah, ruang, elemen geografis, hubungan yang menciptakan sistem geopolitik



B.  Unsur utama Geopolitik
Ø  Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan kekuatan.
Ø  Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara).
Ø  Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.
Ø  Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional
C. Paham  Geopolitik Bangsa Indonesia
          Paham geopolitik bangsa Indonesia terumuskan dalam konsepsi Wawasan Nusantara. Bagi bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan faktor-faktor geografis wilayah Negara untuk mencapai tujuan nasionalnya. Untuk Indonesia, geopolitik adalah kebijakan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan memamfaatkan keuntungan letak geografis Negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut.
         Secara geografis, Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua samudra dan dua benua serta terletak dibawah orbit Geostationary Satellite Orbit (GSO). Dan Indonesia bisa bisa disebut sebagai Benua Maritim Indonesia. Wilayah Negara Indonesia tersebut dituangkan secara yuridis formal dalam Pasal 25A UUD 1945 Amandemen IV. Atas dasar itulah Indonesia mengembangkan paham geopolitik nasionalnya, yaitu Wawasan Nusantara. Dan secara historis, wilayah Indonesia sebelumnya adalah wilayah bekas jajahan Belanda yang dulunya disebut Hindia Belanda.
          Berdasarkan fakta geografis dan sejarah inilah, wilayah Indonesia beserta apa yang ada di dalamnya dipandang sebagai satu kesatuan. Pandangan atau Wawasan nasional Indonesia ini dinamakan Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia


D.      Perkembangan geopolitik di Indonesia
            Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
       Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus besar, diantaranya:
1.   Gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
2.   Aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil. Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik
3.   Isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

C.      Penerapan Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)
a.    Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan Nusantara, khususnya, di bidang wilayah, adalah diterimanya konsepsi Nusantara diforum internasional, sehingga terjaminlah integritas wilayah teriterorial Indonesia. Laut Indonesia yang semula dianggap bebas menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia. Di samping itu pengakuan terhadap landas kontinen Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilakn pertambahan luas wilayah yang cukup besar
b.   Penerapan wawasan nusantara dalam pemabangunan Negara di berbagai bidang tampak pada berbagai proyekpembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
c.  Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan bangsa Indonesia yang Bhineka Tungga Ika tetap merasa sebangsa dan setanah air, senasib sepenanggunan dengan asas pancasila.
d.    Penerapan Wawasan Nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada kesiapan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahan keamanan Rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara
A.       Kesimpulan
geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah, dan ilmu sosial dengan mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam berbagai skala. Geopolitik memiliki cakupan multidisipliner, dan meliputi segala aspek ilmu sosial dengan penekanan tertentu terhadap geografi politik, hubungan internasional, aspek teritorial ilmu politik, dan hukum internasional.[3] Selain itu, studi geopolitik meliputi studi hubungan bersama antara kepentingan aktor politik internasional, kepentingan yang terfokus pada wilayah, ruang, elemen geografis, hubungan yang menciptakan sistem geopolitik
            Keadaan geografis Indonesia yang unik menuntut sebuah konsep geopolitik khusus yang dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep geopolitik tersebut adalah Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan Nusantara, justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Wawasan Nusantara merupakan sebuah konsep geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau yang tersebar sepanjang jutaan mil.
B.       SARAN
Kami menyarankan kepada pembaca agar mencari informasi lebih lanjut mengenai geopolitik.








DAFTAR PUSTAKA