Laman

Minggu, 12 Juni 2016

MAKALAH TAWURAN ANTAR PELAJAR



MAKALAH
TAWURAN ANTAR PELAJAR
Dosen Pengampu: Hari Naredi M. Pd



Disusun oleh : kelompok 6
ALMA HANAFIAH                  (1501075002)
MEYLINDA AFSARI               (1501075012)
NUNU TRESNA WARDAH     (1501075014)
RIANTO ALDI                         (1501075025)




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2016




KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirohim
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaika makalah tentang “Nasionalisme dan Kemerdekaan di Asia Tenggara”. Dan kami berterima kasih kepada bapak Hari Naredi, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Ilmu Sosial yang telah memberikan tugas kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai fakta sosial di sekitar kita khususnya tentang tawuran antar pelajar. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon dengan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.




Jakarta, 18 mei 2016



Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                            i
DAFTAR ISI                                                                                                           ii

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang                                                                                       1
B.     Rumusan Masalah                                                                                  2
C.     Tujuan                                                                                                    2

Bab II PEMBAHASAN
A.    Definisi                                                                                                  3
B.     Penyebab Terjadinya Tawuran                                                               5
C.     Faktor Yang Terjadi Dari Tawuran                                                        6
D.    Dampak Dari Tawuran                                                                           7
E.     Upaya Mengatasi Tawuran                                                                    7

Bab III PENUTUP
A.    Kesimpulan                                                                                         10 
B.     Saran                                                                                                   10 

DAFTAR PUSTAKA           



BAB I
PENDAHULUAN 


A.    Latar belakang
      Indonesia mempunyai ragam agama, adat, suku, bahasa dan budaya oleh karena itu tak heran indonesia disebut negara yang multikulturalisme. Untuk mempertahankan negara seperti Indonesia ini sangatlah sulit karena rentan sekali terjadinya konflik. Maka untuk mempersatukannya perlu lah memupuk rasa persatuan antar warga, namun hal ini pun akan berdampak buruk apabila terjadinya kubu-kubu antar warga. Simmel mengatakan bahwa semakin kuat hubungan dalam kelompok, potensi tindak permusuhan juga makin menigkat. Hal ini berkaitan dengan realita salah satu kenakalan remaja saat ini seperti tawuran antar pelajar.
Tawuran sering terjadi dan dilakukan oleh sekelompok remaja sudah bukan hal yang biasa, hal ini sudah sering kita dengar bahkan tidak asing lagi bagi telinga kita. apalagi di sekolah menengah kejuruan (SMK) atau sering disebut dengan STM. Biasanya tawuran ini dilakukan secara turun temurun yang dilakukan antar sekolah. Gejala sosial yang seperti ini sudah sangat jelas melanggar norma dan nilai dalam masyarakat. Tawuran ini terjadi akibat  konflik antar satu sekolah, entah karena perasaan solidaritas antar siswa dan sebagainya..
      Tawuran antar pelajar ini sangatlah menganggu ketertiban dan keamanan lingkungan sekitarnya. Saat ini tawuran tidak hanya terjadi disekolah atau lingkungan sekitarnya tetapi tawuran saat ini melakukan aksinya dijalanan dan menggunakan alat-alat bantu ( senjata tajam). Yang dapat menimbulkan kerugian yang serius yang dapat mengakibatkan korban yang tidak bersalah dan dapat merusaka benda-benda yag ada disekitar



B.     Rumusan masalah
1.      Apa itu tawuran?
2.      Mengapa tawuran dapat terjadi?
3.      Apa faktor terjadinya tawuran?
4.      Apa dampak yang ditimbulkan dari tawuran tersebut?
5.      Bagaimana upaya untuk mengatasi tawuran tersebut?



C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui dan memahami apa itu tawuran
2.      Untuk mengetahui dan memahami penyebab tawuran
3.      Untuk mengetahui dan memahami faktor terjadinya tawuran
4.      Untuk mengetahui dan memahami dampak yang ditimbulkan dari tawuran tersebut
5.      Untuk mengetahui dan memahami upaya untuk mengatasi tawuran tersebut














BAB II
PEMABAHASAN

A.    Definisi
Dalam kamus bahasa Indonesia “tawuran”dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan “pelajar” adalah seorang manusia yang belajar. Dan “kelompok” adalah sekumpulan orang yang mengindetifikasi satu sama lain dan merasa bahwa mereka saling memiliki. Suatu kelompok ketika dua atau lebih orang berinteraksi selama lebih dari beberapa saat, saling mempengaruhi satu sama lain melalui beberapa cara, dan memikirkan diri mereka sebagai “kita”. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar.

Secara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.

a.       Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang “mengharuskan” mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.
b.      Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah geng yang mana dari pembentukan geng inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya
Tawuran merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja, yaitu kecenderungan remaja untuk melakukan tindakan yang melanggar aturan yang dapat mengakibatkan kerugian dan kerusakan baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain yang umumnya dilakukan remaja di bawah umur 17 tahun. Aspek kecenderungan kenakalan remaja terdiri dari (1) aspek perilaku yang melanggar aturan atau status, (2) perilaku yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, (3) perilaku yang mengakibatkan korban materi dan (4) perilaku yang mengakibatkan korban fisik.
Menurut Ridwan tawuran pelajar didefinisikan sebagai perkelahian massal yang dilakukan oleh sekelompok siswa terhadap sekelompok siswa lainnya dari sekolah yang berbeda. Tawuran terbagi dalam tiga bentuk: (1) tawuran pelajar yang telah memiliki rasa permusuhan secara turun temurun, (2) tawuran satu sekolah melawan satu perguruan yang didalamnya terdapat beberapa jenis sekolah dan (3) tawuran pelajar yang sifatnya insidental yang dipicu oleh situasi dan kondisi tertentu. Tawuran juga dapat didefinisikan sebagai perkelahian massal yang adalah perilaku kekerasan antar kelompok pelajar laki-laki yang ditujukan kepada kelompok pelajar dari sekolah lain.
Tawuran pelajar adalah fenomena sosial yang sudah dianggap lumrah oleh masyarakat di Indonesia. Bahkan ada sebuah pendapat yang menganggap bahwa tawuran adalah salah satu kegiatan rutin dari pelajar yang menginjak usia remaja. Tawuran pelajar sering terjadi di kota-kota besar yang seharusnya memiliki masyarakat dengan peradaban yang lebih maju. Para pelajar remaja yang sering melakukan aksi tawuran tersebut lebih senang melakukan perkelahian di luar sekolah daripada masuk kelas pada kegiatan belajar mengajar.
        Dari konflik ini dapat kita analisis dengan teori konflik Ibn Khaldun, ia membaginya menjadi tiga perspektif. Pertama, perspektif psikologis yag merupakan dasar sentimen dan ide yang membangun hubungan sosial diantara berbagai kelompok manusia (keluarga, suku, dan lainnya). Kedua, fenomena politik yang berhubungan dengan perjuangan memperebutkan kekuasaan dan kedaulatan yang melahirkan imperium, dinasti, dan negara. Ketiga, fenomena ekonomi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi baik pada tingkat individu, keluarga, masyarakat maupun keluarga. Dengan teori ini kita dapat berpacu bahwa tawuran dapat terjadi karena hubungan kelurga yang kurang dan lebih memilih untuk berhungan dengan teman yang dapat membuatnya lebih nyaman sehingga timbullah rasa solidaritas pada dirinya tehadap kelompoknya dan kemudian adanya keinginan penguasaan wilayah yang diperjuangkan dengan melakukan kekerasan antar pelajar sekolah.  

B.     Penyebab terjadinya tawuran
Tawuran antar pelajar bisa terjadi antar pelajar sesama satu sekolah, ini biasanya dipicu permasalahan kelompok, cenderung akibat pola berkelompok yang menyebabkan pengkelompokkan berdasarkan hal-hal tertentu. Misalnya, kelompok anak-anak nakal, kelompok kutu buku, kelompok anak-anak kantin, pengkelompokan tersebut lebih akrab dengan sebutan Gank. Namun, ada juga tawuran antar pelajar yang terjadi antara dua kelompok.
Contoh kasus dalam tawuran antar pelajar dapat disebabkan oleh banyak faktor, beberapa contoh di antaranya, yaitu:
1.      Tawuran antar pelajar bisa terjadi karena ketersinggungan salah satu kawan, yang di tanggapi dengan rasa setiakawan yang berlebihan.
2.      Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah yang menyebabkan pelajar-pelajar dua sekolah saling bermusuhan.
3.      Jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar.Untuk mengkaji lebih jauh permasalahan tawuran antar pelajar.

Tawuran Antar Pelajar Akibat Rasa Setia Kawan Yang Berlebihan
Rasa setia kawan atau lebih dikenal dengan sebutan rasa solidartas adalah hal yang lumrah atau biasa kita temukan dalam kehidupan, misalkan dalam persahabatan rasa setiakawan akan menjadi alasan mengapa persahabatan bisa menjadi kuat. Ia bisa menjadi indah ketika ditempatkan dalam porsi yang pas dan seimbang.
Namun, rasa setia kawan yang berlebihan akan menyebabkan hal yang buruk, salah satunya adalah mengakibatkan tawuran antar pelajar. Mungkin dari kita pernah mendengar tawuran antar pelajar yang dipicu karena ketersingguhan seorang siswa yang tersenggol oleh pelajar sekolah lain saat berpapasan di terminal, atau masalah kompleks lainnya. Misalkan, permasalahan pribadi, rebutan perempuan, dipalak dan lain sebagainya.



C.     Faktor terjadinya tawuran antar pelajar
Faktor penyebab terjadinya tawuran antar pelajar dibagimenjadi dua, yaitu : faktor internal dan eksternal.
1.      Faktor intenal
a.       Ingin menonjolkan kebenaran diri sendiri baik dihadapan temen sesekolah dan ataupun dimata STM menjadi lawan.
b.      Ingin membalaskan rasa sakit hati, kepada orang yang melecehkan
c.       Tidak mau direndahkan oleh teman-teman
d.      Memanfaatkan waktu untuk mencari pengalaman, baik sifat positif maupun negatif (tawuran) karena menurutnya tidak akan tau benar jika tidak mengenal salah.

2.      Faktor ekstern
a.       Bujukan teman
b.      Dipicu sekolah lain
c.       Seragam sekolah dipakai sekolah lain
d.      Seragam sekolahnya ditempel pantat, dikaki dan sepatu
e.       Sekolah lain menantang untuk ketemuan disuatu tempat
f.       Diskomunikasi antar sekolah dan orang tua
g.      Lewat lagu-lagu


D.    Dampak tawuran
Adapun dampak dari tawuran yang dia rasakan antara lain adalah dampak positif dan negative
1. Dampak positif
a.       Merasa puas apabila mengalahkan lawan pada saat itu
b.      Diri dan komunitas dikatakan paling kuat, paling tangguh,paling kompak ,dan paling disegani oleh pihak lawan apabila lawan telah dikalahkan
c.       Baik itu nama sendiri dan komunitas terkenal oleh pihak lawan apabila telah mengalahan lawan tersebut.
d.      Bebas bergerak dan tidak terkekang apabila lawannya telah di kalahkan
e.       Tidak ada yang melecehkan lagi 

2. Dampak negatif
a.       Kalau ketahuan dari pihak sekolah otomatis kena sanksi yang sangat berat (contohnya di tampar,di pusap, di telanjangi dan di jemur 1 hari)
b.      Di marahi masyarakat karena mungkin meresahkan masyarakat merasa di resahkan
c.       Di tangkap polisi
d.      Apabila ketahuan oleh orang tua di asingkan dari keluarga dan menjadi gelandangan
e.       Dan yang paling patal bisa menyebabkan korban jiwa

E.     Upaya mengatasi tawuran
1.      Dengan memandang masa remaja merupakan periode storm and drang period (topan dan badai) dimana gejala emosi dan tekanan jiwa, sehingga perilaku mereka mudah menyimpang. Maka pelajar sendiri perlu mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, Seperti Mengikuti kegiatan kursus, berolahraga, mengikuti kegiatan ekstrakulikuler, dll.
2.      Lingkungan keluarga juga dapat melakukan pencegahan terjadinya tawuran, dengan cara:
a.       Mengasuh anak dengan baik.
1)      Penuh kasih sayang
2)      Penanaman disiplin yang baik
3)      Ajarkan membedakan yang baik dan buruk
4)      Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
5)      Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu.
b.      Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat: Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
c.       Meluangkan waktu untuk kebersamaan Orang tua menjadi contoh yang baik dengan tidak menunjukan perilaku agresif, seperti: memukul, menghina dan mencemooh.
d.       Memperkuat kehidupan beragama Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari - hari.
e.       Melakukan pembatasan dalam menonton adegan film yang terdapat tindakan kekerasannya dan melakukan pemilahan permainan video game yang cocok dengan usianya.
f.       Orang tua menciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga anak memiliki keterampilan social yang baik. Karena kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan ia sulit meyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku normatif (misalnya, asosial ataupun anti-sosial).Bahkan lebih ekstrem biasa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

3.      Sekolah juga memiliki peran dalam mengatasi pencegahan tawuran, diantaranya:
a.       Menyelenggarakan kurikulum Pendidikan yang baik adalah yang bisa Mengembangkan secara seimbang tiga potensi, yaitu berpikir, berestetika, dan berkeyakinan kepada Tuhan.
b.      Pendirian suatu sekolah baru perlu dipersyaratkan adanya ruang untuk kegiatan olahraga, karena tempat tersebut perlu untuk penyaluran agresivitas remaja.
c.       Sekolah yang siswanya terlibat tawuran perlu menjalin komunikasi dan koordinasi yang terpadu untuk bersama-sama mengembangkan pola penanggulangan dan penanganan kasus. Ada baiknya diadakan pertandingan atau acara kesenian bersama di antara sekolah-sekolah yang secara "tradisional bermusuhan" itu..


















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Tawuran adalah perkelahian secara massal yang dilakukan sekelompok pelajar antar kelompok pelajar lainnya. Tawuran termasuk salah satu gejala sosial pada kenakalan remaja. Gejala sosial yang seperti ini sudah sangat jelas melanggar norma dan nilai dalam masyarakat. Tawuran ini terjadi akibat  konflik antar satu sekolah, entah karena perasaan solidaritas antar siswa dan sebagainya. Tawuran antar pelajar merupakan gejala sosial yang serius yang dapat mengakibatkan korban yang tidak bersalah dan dapat merusaka benda-benda yag ada disekitar. Dan tawuran antar pelajar ini terjadi turun temurun pada sekolah tersebut. 

B.     Saran
Kami menyarankan untuk para pembaca untuk mencari informasi lebih banyak lagi agar menambah pengetahuan dan wawasan tentang tawuran antar pelajar. Karena dalam tawuran pelajar sangat tidak baik bagi generasi bangsa, lebih tepatnya merugikan diri sendiri dan orang lain. Dampak yang terjadinya tawuran antar pelajar pun akan mengakibatkan korban jiwa dan merusak fasilitas-fasilitas yang ada disekitarnya.


DAFTAR PUSTAKA


Myers G David. 2012. Psikologi Sosial Edisi 1. Jakarta selatan: Salemba Humanika

Myers G David. 2012. Psikologi Sosial Edisi 2. Jakarta selatan: Salemba Humanika

Jurdi syarifuddin. 2013. Sosiologi Nusantara. Jakarta : Kencana







 

6 komentar:

  1. Trima kasih Makalahnya, bermanfaat sekali, dan menjadi referensi kami dalam menambah wawasan untuk siswa kami

    BalasHapus
  2. bagus makalahnya membantu, cuma koreksi dikit.. di kata penantarnya kok judulnya beda

    BalasHapus