Laman

Minggu, 12 Juni 2016

Makalah Bahasa Indonesia



MAKALAH
KUTIPAN
Dosen Pengampu: Indah Rahmayati M. Pd

Disusun oleh : kelompok 7
Alma Hanafiah             (1501075002)
Maylinda Afsari           (1501075012)
M. Yusuf Ali as             (1501075017)


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2016


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Ketika teknologi semakin mudah diaskes oleh siapapun, memberikan dampak positif dan negatif bagi dunia penulisan. Dampak positipnya adalah informasi apapun dapat disampaikan dan diterima secara cepat dan luas, sedangkan dampak negatifya adalah kemudahan yang ditawarkan oleh teknologi membuka ruang bagi plagiat. Dikarnakan, siapapun dapat dengan mudahnya mengambil informasi yang disediakan dengan menyalin dan menempel pada karangannya.
Disamping ini, praktik plagiat yang ada saat ini bisa jadi diakibatkan oleh minimnya pengetahuan penulis bagaimana cara melakukan pengkutipan. Oleh karena itu, mengenai pengkutipan sangat penting untuk mencermati dengan sebaik-baiknya. Banyak masalah yang sering terjadi adalah ketika karangan hanya berisi kutipan dari beberapa pendapat yang dijadikan acuan. Meski secara eksplisit disampaikan bahwa teks yang ditulis tersebut merupakan kutipan dari berbagai sumber.
Oleh karena itu, kerap (1994:179) mendefinisikan kutipan sebagai pinjaman kalimat.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu kutipan?
2.      Ada berapa jenis kutipan?
3.      Bagaimana cara mengutip secara baik dan benar?
4.      Apa tujuan membuat sebuah kutipan?

C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui apa itu kutipan
2.      Untuk memahami bagaimana cara membuat sebuah kutipan yang baik dan benar















BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI KUTIPAN
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seseorang pengarang atau ucapan seorang pengarang yang terkenal baik yang terdapat dalam buku atau majalah.
a.       Jenis kutipan
Kutipan terbagi menjadi dua jenis, yaitu
1.      Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
2.      Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsug adalah pinjaman pendapat yang mengambil inti sari nya saja.

b.      Tehnik mengutip berdasarkan bentuknya
1.      Kutipan langsung
Kutipan langsung memiliki dua pola penulisan yang masing-masing pola ditentukan oleh banyaknya teks yang dikutip. Langkah-langkah cara membuat kutipan langsung :
·         Kutipan terintegarasi dengan teks
·         Kutipan diawali dan diakhiri oleh tanda kutip
·         Jika teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi, maka kutipanpun ditulis 2 atau 1,5 spasi. Hal yang sama terjadi jika teks utama 1 spasi, maka ditulis 1 spasi.
·         Mencantumkan sumber referensi.  

Adapun kutipan yang lebih dari empat baris memiliki cara penulisan sebagai berikut:
·         Kutipan dipisahkan dari teks utama
·         Kutipan tidak diawali dengan tanda kutip
·         Kutipan ditulis 1 spasi walaupun teks utama 2 atau 1,5 spasi.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam pengutipan langsung ini adalah bahwa ketika mengutip langsung, apapun yang terdapat dalam teks harus ditulis apa adanya, meskipun dalam teks sumber terdapat kesalahan. Untuk menyiasati terjadinya kesalahan, maka ditandai dengan simbol buka kurung siku dengan berisi tulisan sic!. Perhatikan contoh:
Ø  Indonesia berasil [sic!] meraih emas
Ø  Setiap hari Rahmat pergi keperpustakaan [sic!] bersama teman-temannya.
2.      Kutipan tak langsung
Karakteristik kutipan tak langsug berbeda dengan kutipan langsung. Hal ini dilihat dari teknis penulisannya berikut
·         Terintegrasi dengan teks utama
·         Tidak diapit oleh tanda kutip
·         Teks kutipan sesuai dengan teks utama. Jika 1 spasi, maka 1 spasi, begitupun jika 1,5 atau 2 spasi
·         Mencantumkan sumber kutipan

D.    Teknik mengutip berdasarkan penulisan sumbernya
Kutipan langsung maupun kutipan tak langsung, keduanya harus disertai dengan sumber rujukan. Dalam menyampaikan sumber rujukanya, paling tidak ada dua variasi yaitu catatan tubuh karangan (body note) dan catatan kaki (foot note).
1.      Catatan dalam tubuh karangan (Body Note)
Penggunaan body note dalam menyampaikan sumbrer rujukan digunakan pada artikel atau karangan yang dimuat dikoran ataupun majalah yang tidak memungkinkan penulisan sumber rujukan denganrdir pola catatan kaki. Dalam body note terdiri tiga unsur, yakni nama pengarang, tahun terbit, dan halaman. Untuk nama pengarang hanya ditulis nama akhirnya saja tanpa gelar. Untuk tahun terbit yang ditulis adalah tahun terbit yang ada pada katalog buku yang lazim ada pada awal sebuah buku. Adapun halaman yang ditulis adalah teks yang kita jadikan rujukan bukan halaman karangan kita sendiri.

2.      Catatan kaki (Foot Note)
Biasanya catatan kaki digunakan dalam tugas-tugas kuliah seperti makalah, skripsi, tesis maupun desertasi. Perhatikan unsur catatan kaki dengan penjelasan berikut ini :
a.       Nomor petunjuk
Nomor petunjuk letaknya dengan bentuk angka Arab yang menggantung di atas dan berurutan secara berkesinambungan.
b.      Nama pengarang
Nama pengarang ditulis seperti biasa, tidak dibalik dengan gelar yang tidak dicatumkan.
c.       Judul karangan
Judul bersumber dari buku, maka judul tersebut dicetak miring dan jika bersumber dari majalah, koran atau internet maka diapit dengan tanda kutip
d.      Data kepustakaan
Data kepustakaan meliputi kota terbit, penerbit, dan tahun terbit. Ketiga hal itu berada didalam tanda kurung dengan nama kota diawal yang diikuti oleh titik dua untuk kemudian ditulis nama penerbitnya.



e.       Halaman
Halaman ditulis diakhir catatan kaki. Ada yang menyingkat kata halaman ini dengan hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh halaman referensi yang dirujuk.

E.     Kiat-kiat mengutip
Karanga yang baik adalah ketika seorang penulis mengutip suatu pendapat ahli mengenai suatu hal, yang kemudian kutipan tersebut diinterpretasi berdasarkan cara pandangnya. Dengan demikian, maka ada semacam dialog intelektual antara rujukan dengan penulis. Berikut ini disampaika beberapa kiat yang akan dijabarkan sebagai berikut.
1.      Menerangkan kutipan
Penulis dituntut untuk membahas kembali kutipan yang telah ia kutip dengan pandangannya atau dengan mengkaitakan antara kutipan dengan pembahasan yang ingin dibahasnya.
2.      Memperkuat Gagasan dengan kutipan
Jika menerangkan kutipan, letak kutipan.  berada diawal, dalam memperkuat gagasan ini kutip, gagasan ini diletakan setelah pendapat penulis.
3.      Menyimpulkan beberapa kutipan
Syarat utamanya adalah kutipan-kutipan tersebut harus satu konsep atau sederajat sehingga memungkinkan untuk melakukan penyimpulan. Hal ini terjadi pada penjabaran mengenai definisi yang biasanya tidak cukup dengan satu kutipan.
4.      Membndingkan beberapa kutipan
Untuk membandingkan beberapa kutipan sebetulnya hampir sama dengan menyimpulkan yakni konsepnya sama. Namun dalam membandingkan beberapa kutipan ini, dari kesamaan tersebut penulis dituntut untuk mengidentifikasikan perbedaan yang ada antara satu kutipandengan kutipan lain. Jadi yang dibandingkan adalah persamaan dan perbedaaan.



 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar