MAKALAH
KUTIPAN
Dosen Pengampu: Indah Rahmayati
M. Pd
Disusun oleh :
kelompok 7
Alma
Hanafiah (1501075002)
Maylinda
Afsari (1501075012)
M.
Yusuf Ali as (1501075017)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketika teknologi
semakin mudah diaskes oleh siapapun, memberikan dampak positif dan negatif bagi
dunia penulisan. Dampak positipnya adalah informasi apapun dapat disampaikan
dan diterima secara cepat dan luas, sedangkan dampak negatifya adalah kemudahan
yang ditawarkan oleh teknologi membuka ruang bagi plagiat. Dikarnakan, siapapun
dapat dengan mudahnya mengambil informasi yang disediakan dengan menyalin dan
menempel pada karangannya.
Disamping ini,
praktik plagiat yang ada saat ini bisa jadi diakibatkan oleh minimnya
pengetahuan penulis bagaimana cara melakukan pengkutipan. Oleh karena itu,
mengenai pengkutipan sangat penting untuk mencermati dengan sebaik-baiknya.
Banyak masalah yang sering terjadi adalah ketika karangan hanya berisi kutipan
dari beberapa pendapat yang dijadikan acuan. Meski secara eksplisit disampaikan
bahwa teks yang ditulis tersebut merupakan kutipan dari berbagai sumber.
Oleh karena itu,
kerap (1994:179) mendefinisikan kutipan sebagai pinjaman kalimat.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa
itu kutipan?
2.
Ada
berapa jenis kutipan?
3.
Bagaimana
cara mengutip secara baik dan benar?
4.
Apa
tujuan membuat sebuah kutipan?
C. TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui apa itu kutipan
2.
Untuk
memahami bagaimana cara membuat sebuah kutipan yang baik dan benar
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KUTIPAN
Kutipan adalah
pinjaman kalimat atau pendapat dari seseorang pengarang atau ucapan seorang
pengarang yang terkenal baik yang terdapat dalam buku atau majalah.
a.
Jenis
kutipan
Kutipan terbagi
menjadi dua jenis, yaitu
1.
Kutipan
langsung
Kutipan
langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi
kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
2.
Kutipan
tidak langsung
Kutipan
tidak langsug adalah pinjaman pendapat yang mengambil inti sari nya saja.
b.
Tehnik
mengutip berdasarkan bentuknya
1.
Kutipan
langsung
Kutipan
langsung memiliki dua pola penulisan yang masing-masing pola ditentukan oleh
banyaknya teks yang dikutip. Langkah-langkah cara membuat kutipan langsung :
·
Kutipan
terintegarasi dengan teks
·
Kutipan
diawali dan diakhiri oleh tanda kutip
·
Jika
teks utama ditulis dengan 2 atau 1,5 spasi, maka kutipanpun ditulis 2 atau 1,5
spasi. Hal yang sama terjadi jika teks utama 1 spasi, maka ditulis 1 spasi.
·
Mencantumkan
sumber referensi.
Adapun kutipan yang
lebih dari empat baris memiliki cara penulisan sebagai berikut:
·
Kutipan
dipisahkan dari teks utama
·
Kutipan
tidak diawali dengan tanda kutip
·
Kutipan
ditulis 1 spasi walaupun teks utama 2 atau 1,5 spasi.
Hal
lain yang perlu diperhatikan dalam pengutipan langsung ini adalah bahwa ketika
mengutip langsung, apapun yang terdapat dalam teks harus ditulis apa adanya,
meskipun dalam teks sumber terdapat kesalahan. Untuk menyiasati terjadinya
kesalahan, maka ditandai dengan simbol buka kurung siku dengan berisi tulisan sic!. Perhatikan contoh:
Ø Indonesia berasil
[sic!] meraih emas
Ø Setiap hari
Rahmat pergi keperpustakaan [sic!]
bersama teman-temannya.
2.
Kutipan
tak langsung
Karakteristik
kutipan tak langsug berbeda dengan kutipan langsung. Hal ini dilihat dari
teknis penulisannya berikut
·
Terintegrasi
dengan teks utama
·
Tidak
diapit oleh tanda kutip
·
Teks
kutipan sesuai dengan teks utama. Jika 1 spasi, maka 1 spasi, begitupun jika
1,5 atau 2 spasi
·
Mencantumkan
sumber kutipan
D.
Teknik
mengutip berdasarkan penulisan sumbernya
Kutipan langsung maupun kutipan tak
langsung, keduanya harus disertai dengan sumber rujukan. Dalam menyampaikan
sumber rujukanya, paling tidak ada dua variasi yaitu catatan tubuh karangan (body note) dan catatan kaki (foot note).
1.
Catatan
dalam tubuh karangan (Body Note)
Penggunaan body
note dalam menyampaikan sumbrer rujukan digunakan pada artikel atau
karangan yang dimuat dikoran ataupun majalah yang tidak memungkinkan penulisan
sumber rujukan denganrdir pola catatan kaki. Dalam body note terdiri tiga unsur, yakni nama pengarang, tahun terbit,
dan halaman. Untuk nama pengarang hanya ditulis nama akhirnya saja tanpa gelar.
Untuk tahun terbit yang ditulis adalah tahun terbit yang ada pada katalog buku
yang lazim ada pada awal sebuah buku. Adapun halaman yang ditulis adalah teks
yang kita jadikan rujukan bukan halaman karangan kita sendiri.
2.
Catatan
kaki (Foot Note)
Biasanya catatan kaki digunakan dalam tugas-tugas kuliah
seperti makalah, skripsi, tesis maupun desertasi. Perhatikan unsur catatan kaki
dengan penjelasan berikut ini :
a. Nomor petunjuk
Nomor petunjuk letaknya dengan bentuk angka Arab
yang menggantung di atas dan berurutan secara berkesinambungan.
b. Nama pengarang
Nama pengarang ditulis seperti biasa, tidak dibalik
dengan gelar yang tidak dicatumkan.
c. Judul karangan
Judul bersumber dari buku, maka judul tersebut
dicetak miring dan jika bersumber dari majalah, koran atau internet maka diapit
dengan tanda kutip
d. Data kepustakaan
Data kepustakaan meliputi kota terbit, penerbit, dan
tahun terbit. Ketiga hal itu berada didalam tanda kurung dengan nama kota
diawal yang diikuti oleh titik dua untuk kemudian ditulis nama penerbitnya.
e. Halaman
Halaman ditulis diakhir catatan kaki. Ada yang
menyingkat kata halaman ini dengan hlm. Atau hal., yang kemudian diikuti oleh
halaman referensi yang dirujuk.
E. Kiat-kiat
mengutip
Karanga yang baik adalah ketika seorang
penulis mengutip suatu pendapat ahli mengenai suatu hal, yang kemudian kutipan
tersebut diinterpretasi berdasarkan cara pandangnya. Dengan demikian, maka ada
semacam dialog intelektual antara rujukan dengan penulis. Berikut ini
disampaika beberapa kiat yang akan dijabarkan sebagai berikut.
1.
Menerangkan
kutipan
Penulis dituntut untuk membahas kembali kutipan yang
telah ia kutip dengan pandangannya atau dengan mengkaitakan antara kutipan
dengan pembahasan yang ingin dibahasnya.
2.
Memperkuat
Gagasan dengan kutipan
Jika menerangkan kutipan, letak kutipan. berada diawal, dalam memperkuat gagasan ini
kutip, gagasan ini diletakan setelah pendapat penulis.
3.
Menyimpulkan
beberapa kutipan
Syarat utamanya adalah kutipan-kutipan tersebut
harus satu konsep atau sederajat sehingga memungkinkan untuk melakukan
penyimpulan. Hal ini terjadi pada penjabaran mengenai definisi yang biasanya
tidak cukup dengan satu kutipan.
4.
Membndingkan
beberapa kutipan
Untuk membandingkan beberapa kutipan sebetulnya
hampir sama dengan menyimpulkan yakni konsepnya sama. Namun dalam membandingkan
beberapa kutipan ini, dari kesamaan tersebut penulis dituntut untuk
mengidentifikasikan perbedaan yang ada antara satu kutipandengan kutipan lain.
Jadi yang dibandingkan adalah persamaan dan perbedaaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar